RSS

Kreasi & Inspirasi: Buah Sirsak Pembunuh Kanker

0 komentar
Kreasi & Inspirasi: Buah Sirsak Pembunuh Kanker

Buah Sirsak Pembunuh Kanker

0 komentar



Buah Sirsak, Pembunuh Kanker (Terjemahan Bebas)

Soursop, buah dari pohon Graviola adalah pembunuh alami sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo.

Tapi kenapa kita tidak tahu?



Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini se-rapat2nya, mereka ingin agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya djual kepasar Dunia.



Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon Graviola ini.



Pohonnya rendah, di Brazil dinamai “Graviola”, di Spanyol “Guanabana” bahasa Inggrisnya “Soursop”. Di Indonesia, ya buah Sirsak. Buahnya agak besar, kulitnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau dibuat jus.





Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri,anti jamur(fungi), effektive melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf yang kurang baik.



Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Sciences Institute bagi orang2 Amerika adalah Institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini. Fakta yang mencengangkan adalah: Jauh dipedalaman hutan Amazon, tumbuh “pohon ajaib”, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang.






Riset membuktikan “pohon ajaib” dan buahnya ini bisa :

ü Menyerang sel kanker dengan aman dan effektive secara alami, TANPA rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.

ü Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.

ü Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan.

ü Energi meningkat dan penampilan phisik membaik.



Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika. Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya. Hasil Test dari ekstrak (sari) buah ini adalah :

ü Secara effektive memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 type kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.

ü Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo yang biasa digunakan!

ü Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selective hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat!



Riset telah dilakukan secara ekstensive pada pohon “ajaib” ini,selama bertahun-tahun tapi kenapa kita tidak tahu apa2 mengenai hal ini? Jawabnya adalah : Begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan!







Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini. Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik. Dengan bukti2 ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan Dana dan Sumber Daya Manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker!



Tapi… kisah Graviola hampir berakhir disini.Kenapa?



Dibawah Undang2 Federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatentkan.



Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa/kloning dari Graviola ini agar bisa dipatentkan sehingga dana yang dikeluarkan untuk Riset dan Aneka Test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar. Tapi usaha ini tidak berhasil. Graviola tidak bisa di-kloning. Perusaha an gigit jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk Riset dan Aneka Test.



Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan besar ber-angsur2 memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini.



Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari Team Riset t id ak tega melihat kekejaman ini terjadi.Dengan mengorbankan karirnya, dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan2 alami dari hutan Amazon untuk pembuatan obat.



Ketika para pakar riset dari Health Sciences Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang effektive.



The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan t id ak dipublikasikan.



Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.





Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam Graviola,mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo!



Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa menyeleksi memillih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh/terganggu . Graviola t id ak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel2 reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh Terapi Kemo, sehingga timbul effek negative: rasa mual dan rambut rontok.



Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara effektive, terutama sel kanker: Prostat, Pankreas, dan Paru2.





Setelah selama kurang lebih 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari Lembaga2 tsb.diatas.



Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budi dayakan dan dipanen oleh orang2 pribumi Brazil , kini bisa diperoleh di Amerika.







Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother’s milk, sebagai free special bonus terbitan Health Sciences Institute.

Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun.Sebar luaskan kabar baik ini kepada keluarga,

ITA DENGAN BOSSS

0 komentar
ITA DENGAN BOS
hai.....pertama kali aku kehilangan dara..sewaktu aku rapat
dengan bos aku..mula2 aku selalu mengikut dia outstation...
lama2 lain jadinya....bos aku seorang lelaki melayu yang
sangat pendiam..tapi kalau beraksi...pehhhh!!! dia la nombor
satu...cerita nya begini..pada suatu hari sedang aku leka
bermain komputer, dia panggil aku...dengan begitu romantik
sekali...aku pulak duduk sebilik dengan dia...sebab aku dia
punyer secretary yang senior la...aku adalah seorang pe-
rempuan yang tidaklah terlalu seksi...bila aku pandang mata
dia...aku faham maksud dia...maklumlah bujang sama bujang..
tapi dia bujang terlajak..umur dia 41 thn dan aku waktu tu
22..pastu dia cakap "kenapa hari ni i rasa macam lain jer.."
aku pun dengan selambanya menjawab.."naper plak..kawin laa"
aku ni muka selamba..."tapi i nak kawin dengan u" katanya.
aku pun kata kawin boleh laa....nikah i tak nak ngan u.."
aku pun saja peluk dia dari belakang dia...sebenarnya aku
pon syok juga...dia pusing ke arah aku...aku pun bagi respon
baik punyer...tapi kami tidak mengeluarkan sepatah perkataan
langsung...cuma isyarat sahaja...dia dengan segera mengunci
pintu bilik kami...dan kembali kepada aku yang sedang berdi-
ri..dia dengan perlahan membuka baju..skirt..baju dalam...
di terus menghisap buah dada....dengan mata terpejam....
kemudian kami ke sofa untuk aksi seterusnya....dia mula
membuka seluar dalam aku...air yang kelua dari pantat aku
semkin banyak...alangkah nikmatnya...kemudian tangannya
merayap ke arah pantat aku yang basah...di gentelnya biji
kelentit aku..alangkah sedapnya..aku hanya aaahhhh!!.....
aaahhhh!!!...nikmat nya...dan dia mengankangkan kaki aku...
lalu membuka sedikit bibir pantat aku...disedutnya biji
aku.. bibir pantat aku habis dihisap...aku dengan isyarat
membuka seluar dlmnya..keran batangnya semakin mengeras...
dia terus leka menggetel bijik kelentit..sehinggalan aku
rasa sesuatu yang belum pernah aku rasa sebelum ini...badan
ku kekejangan keran klimaks....kumudian aku mengulum batang
butuh dia sehingga dia pula hampir2 klimaks...sebelum dia
klimaks aku memegang batang dia menghala kan ke pantat aku..
dia pon paham apa maksudku...dia pun dengan perlahan2
memasukkan kepala butuhnya ke dalam lubang puki aku...eemmmm
....emmmm aku hanya berbunyi..sakit juga ..keran butuh dia
pun boleh tahan juga besarnya....apabila...disorong tarik..
aku stim sekali lagi...dan dia pun sampai ke klimaksnya..
kami berdua bercumbuan sebelum manamatkan permainan.sehigga kini kami masih meneruskan aksi2 begini
Ditulis oleh: Mni

NIKMATNYA IBU DAN ADIKKU

0 komentar
ISTRIKU PENUH DENGAN SPERMA

Istriku berkata pdku:"Waaah pi, pertama aku dirangkul dan diciumi oleh Lud
badanku rasanya mrinding dan panas dingin. Habis bulunya tangan dan kumisnya
begitu geli rasanya waktu menggesek tubuh dan pipiku" "Tapi mami bisa nafsu ya
dgn Lud?" tanyaku. Istriku dgn malu manggut2. Lalu dia bilang lagi:"Kalau nanti
malam papi tidur sendirian bagaimana? Sebab katanya aku akan diajak tidur dgnnya
semalam". "Nggak apa2, yg penting mami bisa keturutan mendapat kepuaan" jawabku.
memang entah kenapa perasaanku saat melihat Lud memeluk dan me-remas buah dada
istriku aku tidak cemburu bahkan nafsuku menjadi berkobar, apa mungkin aku punya
kelainan sex pikir dlm hatiku.
"Tadi Lud bilang kalau nanti malam air maninya akan di-semprotkan terus
keseluruh tubuhku dan memekku smapai habis. Dan lendir santanku akan dikuras
sampai kering dgn kontolnya dia" kata istriku. Aku pesan pd istriku agar satu
hal yg jangan dilakukan adalah minum air maninya Lud walaupun nanti kalau
nyemprot saat diisap. Jadi hrs diludahkan. Beberapa saat Lud selesai mandi dan
dia keluar hanya pakai celana santai yg pendek sehingga dadanya yg penuh bulu
telihat. "Cek..cek...cek"suara istriku sambil geleng2 kepala. Setelah
menggantung handuknya dia ikut duduk dikursi sebelah sofa. Lud panggil pelayan
utk pesan minuman dan makanan kecil, dia sendiri pesan wisky karena aku tak
suka. Dia bilang :"Waaah ini untuk menikmati tubuh yg indah dari istrinya teman
baikku, aku haru bersiap supaya benar2 bisa memberikan kenikmatan yg
diharapkan." Dia tanya pdku:"Kapan An kamu penghabisan main?". "Oh, sudah
seminggu lebih sejak istriku mens sebab kalau mens dia sampai 4 - 5 hari"
sahutku. Dia lalu berkata:" Waaah betulan sekali nih, sebab sekarang pasti air
santannya hwa lagi kental2nya dan banyak nanti aku yg akan menghabiskannya. Dan
kebetulan juga tglnya tidak pas saat subur, nanti aku bisa semprotkan maniku
sampai kedlm mulut rahimnya Hwa". Istriku bilang:"Ach, kamu porno ngomongnya
Lud". Pelayan datang dgn membawa pesanannya Lud, lalu kita semua bersama makan
mete goreng sambil minum air jeruk kecuali Lud minum wisky. Beberapa saat
kemudian Lud tanya pd istriku:"Hwa, apakah kamu tak bawa pakaian tidur?, tapi
kalau tak bawa ya tak apa2 sebab nanti malam kan tak ada pakaian yg boleh
menempel ditubuhmu sebab akan kuselimuti dgn tubuhku". "Macam2 kamu"sahut
istriku. Lalu istriku masuk kekamar utk ganti pakaian dan sikat gigi, juga aku
masuk kamar utk lepas pakaian dan hanya pakai CD saja. Sebentar istriku sudah
selesai dan keluar dgn mengenakan pakaian tidur dr bahan tipis warna pink hingga
terlihat CD mininya warna merah juga bra nya yg mini juga dari renda warna merah
juga. Lihat istriku keluar dgn pakaian yg senssual sekali, Lud geleng2 dan
bilang:"Waaah aku bisa langsung ngaceng lho" sambil pegang2 kontolnya. Lalu
istriku duduk disofa sebelahku dan tangannya Lud ditarik juga utk diajak duduk
disofa juga. Sekarang istriku diapit sebelah kiri aku dan kanan oleh Lud. Tangan
istriku dipegang Lud dan digosokkan kebulunya dibawah pusar sampai nyambung
kejembutnya."Wuuuiiihhh...cek...cek...cek" gumam istriku sambil menarik
tangannya. Sambil nonton TV tanganku dan tangannya Lud mulai bekerja. Lud
menciumi pipi, telinga dan lehernya istriku sehingga kepalanya disandarkan
kebahunya Lud dan menegadah utk terus menerima ciuman2 disertai permainan
lidahnya Lud dan tangan kanannya terus mulai meraba dan meremas buah dada
sebelah kanan dan naik turun kepahanya istriku. Aku sendiri segera melepas
kancing atas baju tidurnya dan kurogoh buah dadanya sebelah kiri utk segera
kuisap pentilnya serta tangan kiriku meraba paha kirinya dan memeknya bergantian
dgn tangannya Lud. Istriku tak tahan terus menggeliat2 sambil tangan kirinya
me-mijit kontolku dan tangan kanannya merogoh kedlm celana santai nya Lud utk
memegang kontolnya. Adegan ini tak berlangsung lama hanya sekitar 5 menit,
karena istriku tak tahan dan minta langsung ditancap dgn kontol memeknya. Lalu
kita sama2 masuk kamar, aku lepas CD ku dan ternyata Lud hanya pakai celana
santai saja tanpa CD sebab begitu dilorot celanya langsung nampak kontolnya .
Walaupun belum hidup kontolnya cukup panjang kira2 ada 15 cm dan besar sekali
dan kepalanya sudah nongol keluar karena dia disunat, tetapi kantong pelirnya
agak kecil. Aku punya panjang dan besarnya hanya kira2 65 % nya saja. Istriku
juga sudah bugil benar2 lalu dia ditarik Lud kehadapannya dan tubuhnya agak
dirapatkan ketubuhnya istriku jadi buah dadanya istriku yg menempel agak ketat
dgn dadanya yg penuh bulu. Lalu Lud berpegang pd kedua lengan Hwa dan badannya
di-geser2kan naik turun, kekiri dan kanan sehinnga bulunya menggesek keseluruh
tubuh depan Hwa juga jembutnya kulihat sempat menggesek memeknya istriku, hingga
istriku kenikmatan sambil memejamkan mata. Aku jadi syuur melihatnya."Addduuuh
Lud, gila bener gesekan bulu atas bawahmu itu, tak tahan memek dan buah dadaku
kena gesekannya" kata istriku. Selesai itu lalu Lud tidur dan istriku diminta
menungging agak dibawahnya sehingga mulutnya pas depan kontolnya dan aku diminta
mengerjakan memeknya dgn kontolku . Saat menungging kelihatan buah dadanya
istriku menggantung bebas dan langsung saja ditangkap dgn kedua tangannya Lud
dan terus di-remas2. Istriku tanpa komando langsung mencaplok kontolnya Lud yg
mulai agak ngaceng dan mempermainkannya dgn mulut dan lidahnya. Lubang kontolnya
di-buka2 dgn ujung lidahnya dan kadang2 dikocok naik turun dgn mulutnya sehingga
Lud mengerang nikmat. Aku sendiri langsung ngaceng keras dan terus kuhujamkan
maju mundur kememeknya. Mendapat dua kontol yg sekaligus mengisi lubang atas dan
bawah apalagi yg satu gede buanget istriku tampak bernafsu sekali, nafasnya
Ditulis oleh: jo jambul

ISTRIKU SELINGKUH

0 komentar
ISTRIKU PENUH DENGAN SPERMA

Istriku berkata pdku:"Waaah pi, pertama aku dirangkul dan diciumi oleh Lud
badanku rasanya mrinding dan panas dingin. Habis bulunya tangan dan kumisnya
begitu geli rasanya waktu menggesek tubuh dan pipiku" "Tapi mami bisa nafsu ya
dgn Lud?" tanyaku. Istriku dgn malu manggut2. Lalu dia bilang lagi:"Kalau nanti
malam papi tidur sendirian bagaimana? Sebab katanya aku akan diajak tidur dgnnya
semalam". "Nggak apa2, yg penting mami bisa keturutan mendapat kepuaan" jawabku.
memang entah kenapa perasaanku saat melihat Lud memeluk dan me-remas buah dada
istriku aku tidak cemburu bahkan nafsuku menjadi berkobar, apa mungkin aku punya
kelainan sex pikir dlm hatiku.
"Tadi Lud bilang kalau nanti malam air maninya akan di-semprotkan terus
keseluruh tubuhku dan memekku smapai habis. Dan lendir santanku akan dikuras
sampai kering dgn kontolnya dia" kata istriku. Aku pesan pd istriku agar satu
hal yg jangan dilakukan adalah minum air maninya Lud walaupun nanti kalau
nyemprot saat diisap. Jadi hrs diludahkan. Beberapa saat Lud selesai mandi dan
dia keluar hanya pakai celana santai yg pendek sehingga dadanya yg penuh bulu
telihat. "Cek..cek...cek"suara istriku sambil geleng2 kepala. Setelah
menggantung handuknya dia ikut duduk dikursi sebelah sofa. Lud panggil pelayan
utk pesan minuman dan makanan kecil, dia sendiri pesan wisky karena aku tak
suka. Dia bilang :"Waaah ini untuk menikmati tubuh yg indah dari istrinya teman
baikku, aku haru bersiap supaya benar2 bisa memberikan kenikmatan yg
diharapkan." Dia tanya pdku:"Kapan An kamu penghabisan main?". "Oh, sudah
seminggu lebih sejak istriku mens sebab kalau mens dia sampai 4 - 5 hari"
sahutku. Dia lalu berkata:" Waaah betulan sekali nih, sebab sekarang pasti air
santannya hwa lagi kental2nya dan banyak nanti aku yg akan menghabiskannya. Dan
kebetulan juga tglnya tidak pas saat subur, nanti aku bisa semprotkan maniku
sampai kedlm mulut rahimnya Hwa". Istriku bilang:"Ach, kamu porno ngomongnya
Lud". Pelayan datang dgn membawa pesanannya Lud, lalu kita semua bersama makan
mete goreng sambil minum air jeruk kecuali Lud minum wisky. Beberapa saat
kemudian Lud tanya pd istriku:"Hwa, apakah kamu tak bawa pakaian tidur?, tapi
kalau tak bawa ya tak apa2 sebab nanti malam kan tak ada pakaian yg boleh
menempel ditubuhmu sebab akan kuselimuti dgn tubuhku". "Macam2 kamu"sahut
istriku. Lalu istriku masuk kekamar utk ganti pakaian dan sikat gigi, juga aku
masuk kamar utk lepas pakaian dan hanya pakai CD saja. Sebentar istriku sudah
selesai dan keluar dgn mengenakan pakaian tidur dr bahan tipis warna pink hingga
terlihat CD mininya warna merah juga bra nya yg mini juga dari renda warna merah
juga. Lihat istriku keluar dgn pakaian yg senssual sekali, Lud geleng2 dan
bilang:"Waaah aku bisa langsung ngaceng lho" sambil pegang2 kontolnya. Lalu
istriku duduk disofa sebelahku dan tangannya Lud ditarik juga utk diajak duduk
disofa juga. Sekarang istriku diapit sebelah kiri aku dan kanan oleh Lud. Tangan
istriku dipegang Lud dan digosokkan kebulunya dibawah pusar sampai nyambung
kejembutnya."Wuuuiiihhh...cek...cek...cek" gumam istriku sambil menarik
tangannya. Sambil nonton TV tanganku dan tangannya Lud mulai bekerja. Lud
menciumi pipi, telinga dan lehernya istriku sehingga kepalanya disandarkan
kebahunya Lud dan menegadah utk terus menerima ciuman2 disertai permainan
lidahnya Lud dan tangan kanannya terus mulai meraba dan meremas buah dada
sebelah kanan dan naik turun kepahanya istriku. Aku sendiri segera melepas
kancing atas baju tidurnya dan kurogoh buah dadanya sebelah kiri utk segera
kuisap pentilnya serta tangan kiriku meraba paha kirinya dan memeknya bergantian
dgn tangannya Lud. Istriku tak tahan terus menggeliat2 sambil tangan kirinya
me-mijit kontolku dan tangan kanannya merogoh kedlm celana santai nya Lud utk
memegang kontolnya. Adegan ini tak berlangsung lama hanya sekitar 5 menit,
karena istriku tak tahan dan minta langsung ditancap dgn kontol memeknya. Lalu
kita sama2 masuk kamar, aku lepas CD ku dan ternyata Lud hanya pakai celana
santai saja tanpa CD sebab begitu dilorot celanya langsung nampak kontolnya .
Walaupun belum hidup kontolnya cukup panjang kira2 ada 15 cm dan besar sekali
dan kepalanya sudah nongol keluar karena dia disunat, tetapi kantong pelirnya
agak kecil. Aku punya panjang dan besarnya hanya kira2 65 % nya saja. Istriku
juga sudah bugil benar2 lalu dia ditarik Lud kehadapannya dan tubuhnya agak
dirapatkan ketubuhnya istriku jadi buah dadanya istriku yg menempel agak ketat
dgn dadanya yg penuh bulu. Lalu Lud berpegang pd kedua lengan Hwa dan badannya
di-geser2kan naik turun, kekiri dan kanan sehinnga bulunya menggesek keseluruh
tubuh depan Hwa juga jembutnya kulihat sempat menggesek memeknya istriku, hingga
istriku kenikmatan sambil memejamkan mata. Aku jadi syuur melihatnya."Addduuuh
Lud, gila bener gesekan bulu atas bawahmu itu, tak tahan memek dan buah dadaku
kena gesekannya" kata istriku. Selesai itu lalu Lud tidur dan istriku diminta
menungging agak dibawahnya sehingga mulutnya pas depan kontolnya dan aku diminta
mengerjakan memeknya dgn kontolku . Saat menungging kelihatan buah dadanya
istriku menggantung bebas dan langsung saja ditangkap dgn kedua tangannya Lud
dan terus di-remas2. Istriku tanpa komando langsung mencaplok kontolnya Lud yg
mulai agak ngaceng dan mempermainkannya dgn mulut dan lidahnya. Lubang kontolnya
di-buka2 dgn ujung lidahnya dan kadang2 dikocok naik turun dgn mulutnya sehingga
Lud mengerang nikmat. Aku sendiri langsung ngaceng keras dan terus kuhujamkan
maju mundur kememeknya. Mendapat dua kontol yg sekaligus mengisi lubang atas dan
bawah apalagi yg satu gede buanget istriku tampak bernafsu sekali, nafasnya
Ditulis oleh: jo jambul

KUPERKOSA IBUKU

0 komentar
KUPERKOSA IBUKU

Matahari sudah tinggi saat aku bangun dari tidur. Aku baru masuk siang hari nanti, oleh karenanya aku sengaja bangun agak siang. Rumah sudah kelihatan sepi, Mbak Mona sudah berangkat sekolah dan ayah sudah ke kantor, tinggal aku dan ibu yang ada dirumah, setiap harinya Aku menuju keruang makan untuk sarapan, tapi hari in tidak ada nasi atau roti yang biasanya disediakan oleh ibuku. Kemana ibu ini, padahal perutku sudah sangat lapar sekali. Aku pergi ke dapur, tapi lagi-lagi ibu tak ada di sana, akhirnya kuputuskan untuk mencarinya di kamar.

Pintu kamar sedikit terbuka saat aku sampai disana. Dan.., deg! Jantungku tiba-tiba berdebar-debar saat dari sela-sela pintu kulihat sosok tubuh mulus, tanpa sehelai baju sedang berdiri di depan cermin. Ibuku sedang asyik mengamati tubuhnya, sesekali ibu memutar badannya, Kedua tangannya sesekali meremas kedua payudaranya -yang dulu sering kuisap saat masih kecil- dan meraba pinggangnya yang kecil. Umur ibuku yang baru 34 tahun tak menghalangi kekagumanku pada kemulusan dan keseksian tubuh Ibu. Lama-lama kelamaan aku jadi terangsang melihat tubuh telanjang Ibuku tersebut, Berkali-kali aku meneguk ludah melihat pantat Ibu yang kelihatan masih padat dan bulat, atau ketika tangan Ibu mengusap kemaluannya dengan lembut, aku seperti menyaksikan striptease yang menggairahkan, dan tanpa sadar tubuhku mennyenggol pintu kamar sehingga bunyi pintu yang terbuka mengagetkan Ibu maupun aku sendiri.

Ibu memandangku sambil melotot karena merasa malu melihat anaknya sedang memergokinya bertelanjang bulat, tapi anehnya aku tak merasa takut atau malu, aku malah menikmati pemandangan di depanku, tubuh putih mulus dengan buah dada yang bulat dan kemaluan yang penuh dengan rambut hitam, "Ryan, sejak kapan.. kamu di situ?!" tanya Ibuku sambil menahan amarah, aku hanya tersenyum kecil, karena melihat Ibuku malah bertolak pinggang dan tidak menutupi kemaluan maupun buah dadanya. "Salah Ibu sendiri tidak menutup pintu..", kataku sambil mendekati Ibu, "..atau Ibu sengaja supaya Ryan mengintip.."

Tiba-tiba tangan kanan Ibu melayang hendak menampar pipiku, tapi aku lebih cepat dan menangkap tangan Ibu. Dengan gerakan cepat tubuh Ibu sudah berada dalam pelukanku, kini aku dapat merasakan harum dan mulusnya tubuh Ibuku sendiri, mendapat perlakuan seperti itu tentu saja Ibuku meronta dan mencoba melepaskan diri. Namun kedua tanganku cukup kuat untuk menahan tubuh Ibuku dalam pelukanku, "Ryan.., lepaskan!! Aku Ibumu ..jangan lakukan ini kepada Ibu, nak..!" aku tak peduli lagi, leher Ibu yang jenjang jadi sasaran mulutku. Pipinya juga tak luput dari ciuman bertubi-tubi dan penuh nafsu dari mulutku. Ibuku terus meronta tiada henti dan membuat kami terjatuh ke tempat tidur, kesempatan ini kugunakan untuk menindih tubuh Ibuku dan melepas kaos yang kupakai, tapi akibatnya fatal, Ibu dapat mendorong tubuhku dan mencoba melarikan diri.

Dengan sigap, aku menangkap kedua kaki Ibu dan kembali menindih tubuh mulus Ibuku, kali ini posisi Ibuku telungkup dengan badanku di atasnya. Sementara tangan kananku memegangi kedua tangannya, tangan kiriku mencoba melepas celana pendekku. Untung aku tidak memakai celana dalam, hingga dalam sekejap aku sudah telanjang bulat seperti Ibuku. Tanpa pemanasan lebih lanjut aku mencoba mencari lubang kemaluan Ibu dan memasukkan kontolku ke dalam memeknya, tapi posisi Ibu yang telungkup menyulitkanku untuk dapat memasukkan kontolku ke lubang vagina Ibu. Apalagi Ibu tak henti-hentinya meronta dan mencoba mendorong tubuhku, akhirnya tubuh Ibu sedikit kumiringkan dan dengan bantuan tangan kiriku yang bebas, kontolku dapat menemukan kemaluan Ibuku, aku kembali kesulitan menerobos kemaluan Ibu yang seret karena tidak begitu basah dan kontolku sendiri lumayan besar. Tapi aku tidak putus asa, dengan sedikit usaha dan terus memaksa akhirnya kontolku bisa masuk seluruhnya ke memek Ibuku. "..Aghh..!!" Ibu berseru sedikit sakit karena kontolku yang memaksa masuk. "..Ryan.. tolong.. berhenti.. aku Ibumu..!!" Aku diam saja karena sibuk memasukkan dan mengeluarkan kontolku dari lubang vagina Ibu.

Tubuh Ibu yang terus meronta sedikit membantuku dalam menggoyang tubuhnya, kemaluanku keluar masuk dengan agak mulus dan cepat, rupanya Ibu lelah meronta terus dan kelihatan pasrah karena mendadak tubuhnya berhenti meronta. Aku langsung membalikan tubuh Ibuku sehingga posisinya kini telentang, sementara kontolku masih bersemayam di memek Ibuku, kembali aku menggenjot tubuhku dan kontolku semakin cepat keluar masuk dari lubang kemaluan Ibuku itu. Mulusnya gerakan kontolku terbantu karena vagina Ibu mulai mengeluarkan cairan kewanitaannya, dan Ibu pun banyak diam serta sesekali mendesah kecil. Mata Ibu sedikit tertutup dan kelihatan sayu sekali. Aku yang mengira Ibu sudah bergairah menjadi bersemangat dalam bergerak maju dan mundur, payudara Ibu yang basah oleh keringatnya kuciumi dengan panuh nafsu, putingnya kuisap-isap lembut, dan sesekali kugigit.

Ibu sedikit menggelinjang saat kuperlakukan seperti itu. Kedua kaki Ibuku kuangkat keatas sehingga lubang kemaluannya sedikit menyempit. Aku menggerakan pantatku sedikit lambat dan saat memajukan kudorong pantatku agak keras. Ibu rupanya suka dengan gerakan ini karena desahan Ibu semakin keras, bahkan kini aku dapat merasakan pantat Ibu bergoyang untuk mengimbangi gerakanku, aku jadi bertambah bernafsu untuk dapat mengentoti Ibuku lebih lama lagi, tubuh Ibuku kembali kubalik dan kini posisi tubuh Ibuku sedikit kutekuk menyerupai gaya anjing. Ibu yang sudah pasrah menuruti keinginanku, lewat gaya anjing ngentot ini aku terus memasukkan dan mengeluarkan kontolku dengan cepat, kemaluan Ibu yang kini benar-benar basah memudahkan gerakan kontolku menelusuri liang vagina tempat aku dulu lahir, akhirnya aku tak tahan lagi dengan cepat aku menghujamkan kontolku dalam-dalam ke lubang kemaluan Ibuku saat kepuasan itu datang, dan air maniku pun muncrat begitu deras dan banyak, membasahi memek Ibu.

Aku tergeletak kesamping, sementara Ibuku masih dalam posisi telungkup membelakangiku, tanganku menyentuh pinggang Ibu dan mencoba membalikkan tubuhnya, tapi Ibu malah menolak dan bangkit dari tempat tidurnya, Ibu berdiri dan menatapku dengan mata yang sembab, "Keluar Ryan.. tinggalkan Ibu sendiri, tolong?!", tangan Ibu menunjuk ke arah pintu kamar, aku hanya angkat bahu dan meraih pakaianku serta pergi dari situ. Sebelum pergi aku menatap wajah Ibuku, tapi dia membuang muka. Akupun keluar dari kamar orang tuaku, di kamarku aku baru merenungi perbuatanku sendiri barusan, tapi entah kenapa aku malah benar-benar merasa sangat puas setelah mengentoti Ibuku sendiri.

Hampir satu setengah jam aku diam di kamar, semakin lama aku berpikir aku malah menikmati bayangan saat aku dan Ibu bercinta tadi, dan gairahku kembali bangkit membayangkan harum tubuh Ibuku dan permainan yang baru kujalani. Kemaluanku kembali mengeras, saat ini aku benar-benar kembali butuh memek Ibuku lagi, tanpa pikir panjang lagi aku segera keluar kamar dan mencari Ibuku di kamarnya, tapi Ibu sudah tidak ada di kamarnya, aku pun mencarinya di ruang tengah, ternyata tidak ada juga. Saat itu kulihat Ibu sedang di dapur dan sedang memasak air, Ibu memakai daster tanpa lengan, dan lekuk tubuhnya yang ramping semakin membuatku bernafsu untuk segera bercinta dengan Ibuku. Ibu melihat kedatanganku, Ibu sedikit mundur kebelakang saat aku mendekatinya. "Kamu mau ngapain lagi ..?" suara Ibu sedikit bergetar, Aku tak menjawab, tangan kananku merengkuh pinggang Ibu yang kecil, dalam sekejap tubuh Ibu sudah dalam pelukanku, tapi aneh Ibu tidak meronta atau mendorong tubuhku, Ibu hanya diam dan saat lehernya kuciumi Ibu masih diam tak bereaksi, "Ryan.. kalau kamu menginginkan tubuh Ibu, tolong jangan pernah mengeluarkan air mani kamu di dalam.." suara Ibu terdengar tertekan di kupingku, "..Ibu nggak mau kamu hamilin atau aborsi.."

Aku yang mendapat 'angin', bertambah nafsu lagi, dengan sedikit terburu-buru aku melepas daster Ibu, dan aku sedikit kaget melihat Ibu tidak memakai celana dalam maupun BH, Aku mencari mulut Ibu, dan bibir Ibu kulumat dengan penuh gairah, Ibu yang sudah pasrah membalasnya dengan hangat, dan dapat kurasakan lidah Ibu bermain di rongga mulutku dengan liar, kami berciuman lama sekali sehingga hampir membuatku kehabisan nafas, dan Ibu sendiri terengah-engah saat kulepas bibirku dari bibirnya, aku lalu meminta Ibu untuk telentang di meja makan, tubuh Ibu menjadi sasaran mulutku saat Ibu tiduran di meja, payudaranya kuremas dan kujilati, putingnya yang mengeras kuisap-isap seperti waktu aku bayi, Ibu mendesah-desah tak henti-hentinya mendapat perlakuan tersebut. Mulutku kembali mencari sasaran berikutnya, perut Ibu kuciumi sebentar dan berikutnya selangkangan Ibu sudah di depan mukaku, kemaluan Ibu yang hitam karena penuh dengan bulu jembut, kuusap-usap dengan lembut, mulutku kubenamkan di kemaluan yang melahirkanku 16 tahun yang lalu, liang vagina Ibu yang basah memancarkan aroma yang menggairahkan, lidahku menjilati bibir vagina Ibu yang agak menggelambir di kedua sisinya, dinding-dinding vagina Ibu tak luput dari lidahku, kelentit Ibuku yang sebesar kacang juga ikut kujilati dengan penuh nafsu, suara Ibu yang mendesah dan melenguh mengiringi jilatan lidahku pada kemaluan Ibuku, tampaknya Ibu benar-benar menyukai oral sex yang kuberikan.

Puas menjilati kemaluan Ibu aku naik ke atas meja, kusodorkan kontolku pada mulut Ibu yang langsung melahap kontolku dengan ganasnya, kontolku tenggelam dalam mulut Ibu yang kecil, Ibu hampir gelagapan saat mencoba menelan kontolku seluruhnya, mulut Ibu terus melahap kemaluanku dengan cepat dan liar, hingga kemaluanku berkilat akibat ludah Ibu yang menempel di kemaluanku, Ibu benar-benar ganas saat mempermainkan kontolku dengan mulutnya, hampir saja air maniku muncrat karena kenikmatan yang diberikan mulut Ibuku pada kontolku. Segera saja aku menyuruh Ibu melepaskan kontolku dan aku pun turun ke bawah, dengan posisi berdiri aku memasukkan kontolku kedalam lubang kemaluan Ibuku yang sudah basah kuyup. Kali ini aku tidak mengalami kesulitan, dan dengan mulusnya kontolku tenggelam dalam memek Ibu, Aku pun bergerak maju muindur dengan cepat, sementara Ibu langsung menggoyangkan pantatnya dengan lambat, aku dapat merasakan nikmat vagina Ibu yang mencengkeram erat kontolku saat Ibu menggoyangkan pantatnya, kadang Ibu mengangkat pantatnya untuk menyambut hunjaman kontolku yang akan masuk kedalam memek Ibu, permainan berlangsung cukup lama dan Ibu kelihatan begitu menikmatinya.

Mata Ibu terus merem melek, mulutnya yang kecil mendesah, makin lama desahan Ibu semakin keras, dan kedua tangan Ibu mencengkeram bahuku, rupanya Ibu hampir mencapai puncak kenikmatannya. Aku semakin mempercepat gerakanku, dan Ibu pun mempercepat goyangan pantatnya, Dan saat Ibu mencapai orgasmenya, tubuhnya menegang dan memeknya kurasakan semakin basah. Aku lalu berhenti bergerak dan memeluk tubuh mulus Ibu untuk memberinya kesempatan menikmati orgasmenya. Aku kemudian mengangkat tubuh Ibuku dari meja sementara kontolku masih menempel di kemaluan Ibuku, Kududukkan tubuh Ibuku di kursi, dan kembali aku memajukan dan memundurkan pantatku, Ibu yang sudah lemas, pasrah dengan aksiku. Tubuhnya terguncang-guncang menerima gerakanku yang cepat, tangan Ibu melingkar di pinggangku dan ikut memajukan badanku saat kuhunjamkan kontolku kedalam memek Ibuku, posisi ini tak juga membuatku mencapai puncak kenikmatan, padahal Ibu sudah kelihatan capek dan sedikit mengimbangi dengan goyangan pantatnya.

Aku lalu melepas kontolku dari memek Ibuku dan berdiri, aku menyuruh Ibuku menungging di lantai, Ibu menurut dan turun ke lantai dengan posisi menungging, Ibu tentu menyangka aku mau memasukkan kontolku ke memeknya dari belakang, tapi bukan itu maksudku, aku ikut menungging dan mulutku menjilati anus Ibu, sesekali Ibu jariku menusuk anusnya agar lubangnya membesar, Ibu tentu saja kaget dengan kelakuanku, "Ryan.. jangan, jangan dari anus ..", Ibu menoleh ke arahku dan memohon, "itu sakit sekali.." Aku cuman tersenyum kecil dan terus menjilati anus Ibuku sampai basah. Setelah kurasa cukup, kedua tanganku memegangi pantat Ibu dan melebarkannya sehingga lubang anus Ibu kelihatan. Saat kepala kontolku mencoba masuk, Ibu menjerit kecil dan terjatuh, Posisi tubuhnya kini menelungkup, aku terus berusaha melebarkan lubang anus Ibuku agar dapat cukup dimasuki kontolku, Ibu semakin menjerit tertahan, begitu batang kontolku masuk kedalam lubang anus Ibu, dan saat kontolku masuk seluruhnya kedalam lubang anus Ibuku, Ibu mencengkeram kaki kursi kuat-kuat.

Lubang anus Ibuku yang seret membuat kontolku susah payah untuk bisa masuk keluar, Tapi hal itu malah membuatku semakin merasakan kenikmatan yang tiada tara, sementara Ibu hanya bisa menahan sakit dan perih di sekitar anusnya, kenikmatan mengentoti anus Ibu membuat ku cepat mencapai ejakulasi, begitu aku merasakan air maniku mau keluar aku segera melepas kontolku dari anus Ibu, tubuhnya dengan cepat kubalikkan sehingga posisi Ibu terlentang, Dan belum sempat Ibu mencegah aku sudah menghujamkan kontolku kedalam lubang kemaluan Ibu dan berejakulasi dengan kepuasan yang tiada tara, seluruh batang kontolku kubenamkan dalam-dalam dan memuncratkan cairan panas yang banyak kedalam lubang vagina Ibu, Aku tergeletak disamping tubuh Ibuku yang penuh keringat dan masih sedikit kesakitan akibat anusnya yang kutembus tadi, "Ryan.. kenapa kamu keluarkan didalam..? Dan kamu masuk.. dari anus lagi.." Aku cuman tersenyum dan mencium bibir Ibu dengan lembut, "Nggak 'pa-'pa kan? Anus Ibu juga entar lama-lama dapat nikmat seperti memek Ibu kok.. udah ah Ryan capek mau mandi, Kapan-kapan kita bercinta lagi OK, Ibu tersayang?" Aku bangkit dan meraih pakaianku dan menuju kamarku untuk mandi sementara Ibu masih tidur terlentang di lantai dapur.

Semenjak aku bebas untuk bercinta dengan Ibuku sendiri, Ibu tidak menolak kalau kuajak bercinta di mana saja, dan dari Ibu baru kuketahui kalau ayah terkena penyakit impotensi sehingga tidak mampu bercinta dengan Ibu semenjak dua bulan yang lalu, dan aku satu-satunya orang yang bercinta dengan Ibu setelah ayah tak mampu lagi bercinta. Setiap hari kami bebas untuk bercinta karena di rumah sangat sepi, bahkan kalau malam, aku sering meminta Ibu datang ke kamarku untuk melayaniku, Ibu yang memang masih bergairah tak pernah menolakku, dan Ibu termasuk wanita dengan gairah sex yang besar. Pernah saat aku mandi, Ibu tiba-tiba masuk kedalam dan langsung mengajakku bercinta padahal saat itu ayah dan Mbak Mona lagi nonton TV di ruang tengah dengan ditemani keluarga adik ayahku, atau saat aku menemani Ibu belanja di supermaket, dan saat pulang tanpa disangka Ibu mengajakku bercinta di mobil saat berada di garasi, padahal aku takut ayah tiba-tiba muncul atau Mbak Mona karena mendengar mobil masuk garasi.

Tak heran satu setengah bulan kemudian Ibu positif hamil, tapi anehnya Ibu tidak menggugurkan kandungannya itu, dan saat ayah mengetahui hal itu, beliau marah besar dan menceraikan Ibu karena Ibu tidak mau mengatakan siapa yang menghamilinya. Selepas ayah pergi dari rumah aku semakin bebas bercinta dengan Ibuku, apalagi Mbak Mona kadang-kadang semakin sering pergi bermain, keadaan Ibu yang sedang hamil tak menghalangi nafsu kami untuk tetap bercinta, aku bahkan semakin bergairah bercinta dengan Ibu saat perutnya semakin besar, dan tak habis-habisnya memek dan anus Ibu menjadi sasaran kontolku, hanya saja begitu kehamilan Ibu mencapai 7 bulan, aku dan Ibu lebih banyak beroral sex untuk mencegah sesuatu yang fatal bagi bayi kami.

Aku benar-benar tak dapat membayangkan saat Ibu melahirkan karena aku yang dulu dilahirkan oleh Ibu kini punya anak yang juga dilahirkan oleh wanita yang sama dengan yang melahirkanku, dan anak laki-laki yang kuberi nama Aldo itu tumbuh sehat seperti anak lainnya, dibawah bimbinganku dan Ibuku. Mbak Mona sendiri selepas SMA pergi ke Yogyakarta untuk melanjutkan kuliah, sehingga keadaan ini membuatku dan Ibu seperti sepasang suami istri di rumah.

MBAKKU BERONANI

0 komentar
ONANI BERSAMA KAKAK

Entah harus dari mana memulainya, yang jelas, sebagai penggemar baru situs sumbe rcerita.com, aku tak tahan juga, memendam cerita seputar pengalaman seks yang pernah ku alami, sejak aku di lahirkan hingga usiaku genap mencapai 30 tahun.

Meski bukan barang baru yang ingin ku tuturkan, setidaknya bisa sedikit meluruhkan rasa sesal dan kekalutan yang selama ini terus menteror nurani. Mungkin terdengar agak kampungan, atau ketinggalan jaman barangkali, tapi satu hal yang pasti perang batin ini nyaris senantiasa menggelayut di dalam kalbu.

Pembaca sekalian, mohon maaf jika dalam penyampaian cerita ini, ada aroma ketidak jujuran dan pengkhianatan atas nama keluarga, kebaikan dan harga diri.

*****

Angin berhembus kencang di padang rumput yang ramai oleh celoteh nakal bocah-bocah kecil yang riuh menggiring ternak-ternak piaraan, di dusun kecil di pelosok Bojonegoro, sebuah kota kabupaten di Jawa Timur. Aku, sebut saja namaku Jack, dengan bertelanjang dada dan kaki tanpa alas sandal, larut dalam kegembiraan bersama teman-teman kakak-kakak sepupuku. Aku yang terkecil di komunitas itu. Yang mampu ku ingat, usia ku baru 5 tahun saat itu. Sementara saudara-saudaraku yang lain, setidaknya 2 atau 3 tahun lebih tua dariku.

"Le, ayo ndang bali!" terdengar teriakan kakak perempuanku Sekar, memintaku bergegas untuk pulang.

Kami bersaudara, sangat akrab antara yang satu dengan yang lain. Sekar adalah anak tertua dari Bu Dhe, kakak ibuku. Ia tergopoh-gopoh menghampiriku, sambil berusaha menjangkau lengan kecilku yang licin oleh tetesan peluh.

"Ada apa kog mesti buru-buru pulang?" kataku menggerutu, sambil berusaha untuk mengeraskan pijakan kaki, pertanda aku enggan berlalu.
"Lho.. Opo durung ngerti yen Simbah arep tindak menyang Semarang?" ["Lho, apa belum tahu kalau Nenek mau pergi ke Semarang?"-pen.]
"Enggak.." jawabku asal saja, karena aku masih kesal saat di paksa pulang bersama Kak Sekar.

Sebetulnya, aku sudah tahu rencana Nenek yang hendak pergi ke Semarang untuk menengok salah satu cucunya yang ada di kota itu. Kebetulan, saat itu ada libur satu minggu dari Sekolah, setelah usai ulangan catur wulan ke 2. Tentu saja maksud penjemputanku adalah untuk diajak serta oleh Nenek pergi menemaninya ke Semarang.

"Males Mbak, aku penginnya main-main sama Mas Yogi, Mas Simin dan teman-teman yang lain," rontaku dengan lagak acuh tak acuh setengah memohon, agar aku di perkenankan tidak mengikuti Vacancy [begitu biasanya Nenek menyebut liburan-pen. ].

Tampaknya usahaku tak ada hasil, mengingat Mbak Sekar masih saja tetap menggengam lengan ku, bahkan kurasakan agak lebih kencang dari sebelumnya, pertanda itu adalah harga mati yang tak mungkin bisa ditawar-tawar lagi. Rasanya tak ada gunanya lagi meronta, yah.. Terpaksa deh pasrah.

Sesampai di rumah, ku lihat Nenek sudah tampak rapi bersiap untuk segera pergi. Dari kejauhan, nampak Ia sibuk mempersiapkan barang-barang yang harus di bawa nanti. Aku tersenyum kecut, penuh rasa takut campur malu, saat suara nenek menggelegar memecahkan keheningan suasana.

"Dolan wae, ayo gek ndang cepet adus, terus melu Simbah" begitu nampak olehnya batang hidungku.
"Sini, kakak mandiin," ujar Kak Sekar menawarkan bantuan.
"Ah.. Enggak, aku mandi sendiri"

Aneh, untuk apa aku mesti malu sama dia? Bukankah aku masih kecil? Tapi aku tak mau berlama-lama. Segera saja aku menyiram tubuhku dengan air, begitu aku berada di kamar mandi. Sambil mengangkat gayung, lamunanku pun melayang mengingat kejadian semalam. Tak terasa aku bergidik jika membayangkan hal itu terjadi.

Malam itu, mendung tebal menggelayut di pekatnya langit. Tak nampak satu bintangpun di angkasa. Aku yang saat itu usai menonton siaran TV hitam putih, merasakan udara begitu panas, membuat suasana menjadi gerah, kurang nyaman.

"Wah.. Pasti mau turun hujan nih," pikirku.

Saat itu, di kampung kami belum ada listrik, jadi untuk penerangan di malam hari, kami biasa menggunakan lampu petromak. Sementara kalau buat belajar, kami memakai lampu yang lebih redup, lampu teplok namanya. Entah karena ceroboh, atau memang takdirku, aku yang saat itu ingin meminjam karet penghapus ke Mbak Sekar, langsung saja nyelonong masuk ke kamar Mbak Sekar yang saat itu baru saja berganti pakaian tidur.

"Mbak.." aku tercekat tak mampu meneruskan kalimatku saat ia ku lihat juga sangat terkejut melihat kehadiran ku, yang sama sekali tak di duga-duga. Mulutnya seperti hendak mengucapkan sesuatu, tapi entah, karena yang ada adalah kebisuan semata. Kami membeku oleh rasa takjub. Kalau aku tentu saja takjub karena mendapat pemandangan paliing mendebarkan, sementara Mbak Sekar karena tak menyangka adik sepupunya tiba-tiba hadir di saat 'kritis' semacam itu, hingga membuatnya T E R P A N A.

"Aduh.. mati aku," hanya itu yang ia ucapkan pertama kali setelah tersadar dari keterkejutannya. Selanjutnya tangan-tangannya bergerak cepat berusaha menutupi tubuh 3/4 telanjangnya. Yang kumaksud yang tidak terbuka dari permukaan tubuhnya hanyalah separuh payudara dan celana dalam warna gelap, yang belum sepenuhnya tepat terpasang di pangkal pahanya.

Temaram lampu teplok yang menempel di dinding dekat meja belajar Mbak Sekar, memberiku cukup sinar menjelajahi ruang pandang yang tergelar di radius satu meter di depanku. Beha Mbak Sekar baru tergantung separuh di satu pundaknya, sementara tali satunya menjuntai di dada kirinya. Dan..

"Itu apa Mbak?" tanyaku polos, saat melihat kain kecil tersumpal di dalam kutangnya yang sebelah kanan. Gumpalan yang tampaknya seperti sepotong handuk kecil yang biasanya di pakai buat saputangan itu, secara tak terduga menyembul keluar dari dalam gundukan di dada kanannya. Sementara kakakku masih terbengong-bengong atas 'musibah' itu, tak terkendali mataku nyalang menjelajah seluruh area yang masih terjangkau sinar lampu berbahan bakar minyak tanah itu.

"Nah, ini dia Mbak," gumamku tanpa rasa bersalah, saat aku temukan gumpalan kain berikutnya, yang tentu saja mirip dengan yang terpasang di cekungan kutangnya. Aku pungut benda itu yang masih teronggok tak berdaya di dekat kaki mesin jahit merk Singer, yang di pasang sejajar meja belajar Mbak Sekar. Saat kuangsurkan benda itu ke tangannya, ia nampak terhipnotis, orang jawa bilang. 'Kamitenggengen'!!

"Lho kog diam saja Mbak?"

Aku jadi bingung melihat situasi ini. Yang ku tahu, Mbak yang satu ini sangat dekat denganku, di banding Mbak Dwi, Mbak Erna atau Mbak Asih. Setiap saat hampir dia yang selau ada di dekatku, menyuapi aku makan, mengajakku bermain atau memandikanku. Tentu saja aku jadi bingung melihat ia membisu seribu bahasa. Mungkin ini yang di sebut dengan Shock! Ah.. Masa bodoh, aku toh tidak bisa seratus persen boleh di salahkan. Lagi pula siapa yang suruh ganti baju pintunya tidak di kunci. Untuk mencairkan suasana, aku berinisiatif membantu Mbak Sekar memakai perlengkapan pakaiannya kembali.

"Mbak, kenapa anak perempuan harus pakai kain untuk menutupi dadanya?"
"Kan kalau di taruh kain di dada jack rasanya geli Mbak?" tanyaku ingin tahu.

Meski saat itu aku baru lima tahun, tapi keingin-tahuanku atas banyak hal sangat besar. Bahkan saat aku masih umur 2,5 tahun aku sudah hafal menghitung 1 sampai 100. Dan beberapa hal lain semakin menonjol, seiring bertambahnya usia. Aku mulai membaca dan bisa menulis di umur 3 tahun 7 bulan. Hingga di usiaku yang ke lima tahun, aku sudah terlihat seperti anak SD kelas 4, dalam hal kemampuan akademik. Hanya saja, ada keganjilan yang kurasakan. Untuk ukuran sebayaku, sebenarnya tak layak kalau ada yang punya pikiran untuk selalu tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan pornografi.

Sebenarnya, perasaan tergila-gila pada seks itu muncul di usia 4 tahun. Saat itu, aku senang bila saat di mandikan ibuku memainkan tititku untuk di sabun. Biasanya saat-saat seperti itu adalah saat favoritku. Aku merasa geli campur nikmat. Dan tanpa ada ibuku pun aku sering tanpa sadar memilin penisku jika terasa agak gatal. Meski sesudahnya terasa agak perih, tapi aku sangat menikmatinya. Kurasa baru itu 'starter kit' yang aku punya. Selanjutnya, peristiwa mabak Sekar, membuka cakrawala baru pernak-pernik seksualitas.

"Sini kainnya," ujarnya mengagetkanku, yang dengan tanpa persetujuanku, merebut gumpalan kain yang masih dalam genggamanku. Tapi, tiba-tiba pikiran nakalku muncul untuk menggoda Mbak Sekar. Aku berlari berputar-putar di bilik kamarnya, menghindari sergapan kakakku. Rupanya, hilang juga kesabarannya, dan ia tak mau lagi mencoba menangkapku. Dengan gontai ia berjalan memunggungi aku, tak berusaha merebut kain sumpal kutang nya.

"Kena..!" kataku sambil merangkul Kak Sekar dari belakang dan berusaha menggapai dadanya dari belakang. Kami biasa main gendong-gendongan dari belakang.
"Aduuh," jerit Kak Sekar mematahkan suara guntur yang datang hampir bersamaan.

Seisi rumah tentu saja heboh!! Mereka pikir petir telah menyambar kakakku. Pak Dhe, Bu Dhe, Nenek dan Mbak Dwi bergegas mendatangi kamar Mbak Sekar. Tentu saja kami jadi panik karena seisi rumah panik. Disusul lagi dengan hujan yang turun seperti tercurah dari tempayan raksasa, masing-masing sibuk mencari timba untuk menangkal atap yang mulai bocor di sana-sini, maklum ruamah di desa, apalagi usianya sudah seumuran kakekku yang sudah meninggal.

"Uuh hampir saja kita jadi sasaran omelan Nenek, Ibu dan Bapak. Untung saja segera turun hujan".
"Tadi kenapa menjerit Mbak?" aku jadi penasaran.

Di usianya yang ke sebelas tahun, Mbak Sekar tampak tumbuh pesat melebihi teman sebayanya. Wajahnya tampak semakin cantik, dengan hidung mancung dan bibir kemerahan seperti habis makan sambal. Orang bilang ranum. Kadang aku suka tersinggung dan menjadi sangat marah jika ada pemuda yang coba-coba menganggu Mbak Sekar. Biasanya, mereka sambil bersiul di tempat mereka nongkrong, mengeluarkan kata-kata yang jorok, hingga seringkali Mbak Sekar hampir menangis bila kebetulan lewat dan di goda secara keterlaluan oleh mereka.

"Neng, sini dong, kumpul sama kita-kita, soalnya aku.. Padamuu" kata salah seorang dari mereka sembari membuat isyarat berbentuk daun waru dengan kedua tangannya. Atau,
"Wah.. Biar masih kecil, putri Pak Marto, boleh juga goyang pinggulnya, bikin aku dag dig dug dag dig dug.. Ha ha ha." kadang bahkan terdengar menyakitkan di telinga orang beradab.
"Wis pokoke, selawe ewu wani.. Ha ha ha ["Ya.. Dua puluh lima ribu berani deh.." -pen].

Kalau sudah begitu, biasanya, aku akan langsung mencak-mencak membela Mbak Sekar. Terkadang aku sendiri jadi bingung, kenapa aku begitu antusias jika menghadapi Mbak Sekar, entah apa namanya, yang jelas di benak anak kecil sepertiku, aku selalu ingin merasa dekat dengannya. Sebagai ganti pengasuhku, Mbak Sekar memang istimewa. Dia penuh perhatian dan sangat lembut. Meski statusku ikut Nenek dan Bu dhe ku, sebab ke dua orang tuaku merantau ke luar jawa, tapi terutama aku sangat dekat dengan Mbak Sekar.

TEMAN SEKANTOR

0 komentar
TEMAN SEKANTOR

“Nggak, mau main aja”, jawabnya sambil tersenyum.
Setelah ngobrol ngalor-ngidul tentang suasana kantor, aku minta ijin untuk mandi.

Sewaktu di kamar mandi, aku terus berpikir ada apa kok tiba-tiba dia datang ke kosku. Selama ini aku hanya mengenalnya sepintas dan itu pun hanya basa-basi. Bukannya sombong, tapi dia bukan anak buahku langsung. Jadi, memang jarang bertemu. Tapi, jujur saja, Ati tergolong cantik. Dengan kulitnya yang putih, gigi yang teratur rapi, plus rambut hitamnya yang sebahu, siapa pun akan mengakui kecantikannya. Belum lagi dada dan pantatnya yang memang aduhai.

Usai mandi, aku bergegas kembali ke kamar. Ternyata, dia sudah duduk di tempat tidurku sambil membaca majalah. Pikiran kotorku segera bekerja, “Pasti ada maunya nih”. Dengan alasan akan mengambil baju yang tergantung di balik pintu, aku menutup pintu dan menguncinya. Sedetik kemudian, aku menemaninya duduk di ranjang.

Sambil ngobrol, dengan perlahan wajahku kudekatkan ke wajahnya. Dia hanya diam saja dan tidak Mencoba menghindar. Langsung saja kulumat bibirnya dan ternyata responnya sangat mengejutkan. Ati membalas ciumanku dengan bernafsu dan bibirnya makin terbuka saat lidahku bermain di mulutnya. Cukup lama juga kami berpagutan, dan jelas burungku sudah berontak hendak keluar dari sarangnya. Saat kami berciuman, dia membisikkan bahwa dia sayang padaku.

Sambil lidahku menuruni lehernya yang jenjang dan wangi, tanganku segera meraba dadanya yang kenyal. Dia menggelinjang saat tanganku meremas buah dadanya yang berada di balik blouse putihnya. Dengan lembut kulepaskan satu persatu kancing bajunya dan menyembullah buah dada yang terbungkus bra putih. Dengan ukuran 36B, buah dada itu nampak hendak mau tumpah dari cungkup branya. Segera saja kubenamkan wajahku ke dadanya. Ati makin mendesah dan tangannya meremas-remas rambutku. Kujilati dadanya dan dengan gentle aku menyusuri gunung kembarnya. Dengan mulutku, kubuka cup branya dan tangan kiriku membuka kait bra di punggungnya. Rupanya, kelembutanku sangat menyenangkan dia. Ati tertawa kecil sambil mengelus rambutku.

Terlihatlah buah dada Atik yang menantang dengan puting berwarna coklat pucat. Putingnya tidak seberapa besar, tapi lingkaran putingnya benar-benar membuatku bernafsu. Lebar dan benar-benar bulat sempurna. Segera kukulum putingnya dan sesekali menggigitnya dengan mesra. Ati makin liar dan tubuhnya terdorong ke belakang sampai rebah di ranjang. Ini memudahkan pengembaraanku. Dengan posisi berbaring, aku lebih leluasa mengulum kedua buah dadanya. Dengan kedua tanganku, kutangkupkan kedua bukit indah itu dan lidahku menjilatinya bergantian. Kombinasi permainan lidah dan remasan tanganku rupanya membuatnya makin bergairah. “Terus, Mas.., terus.., aduh enaknya..”, desisnya. Buah dada yang tadinya lembut itu makin menegang putingnya dan dengan rakusnya kulahap. Tangannya makin membenamkan wajahku ke buah dadanya.

Tangan Ati lalu menyusuri perutku dan jarinya masuk ke dalam celana dalamku. Kemaluanku pun dipijat-pijatnya. Walaupun aku sudah tegang, tapi penisku baru 70% ereksi. Bukannya sombong, tapi aku tergolong lambat panas. Aku segera melepas celana dalamku dan dengan leluasa tangannya mengocok penisku. Rasanya selangit deh, antara geli dan enak. Walaupun tidak tergolong besar (panjang 15 cm, diamater 4 cm) , tapi stamina penisku cukup prima.

Aku tidak mau kalah dan mulutku pun mulai menuju perutnya. Lidahku berhenti sejenak di pusarnya dan kumasuki lubang pusarnya dengan lidah. Pinggul Ati langsung terangkat dan desahannya makin kencang. Lalu tangan kananku mencari risleting roknya dan menurunkannya. Rok mini hijaunya kupelorotkan dan kuciumi paha putihnya yang merangsang. Mulai dari balik dengkul, sampai ujung paha kejelajahi dengan lembut. Ati terlihat menggigit bibirnya sendiri sambil matanya merem melek keenakan.

Ketika kuciumi pangkal pahanya, terlihat beberapa bulu halus menyembul keluar dari celana dalam satin hitamnya. Perlahan, jariku menyibak pinggir celana dalamnya dan kujilati clitorisnya. Rupanya, sensasi dengan cara kukulum clitorisnya ketika masih memakai celana dalam sangat disukainya. Desis Ati bercampur nafas yang semakin memburu makin membuatku gila. Dengan bernafsu kujilati seluruh vaginanya yang berwarna merah muda. Lidahku turun naik menyusuri vagina wanginya dan dengan gerakan liar kumainkan lidahku di lubang kemaluannya.

Setelah sekitar 5 menit, vagina indah itu sudah basah oleh lendir dan dengan bernafsu semakin kujilati. Lalu, tiba-tiba Ati menarik lenganku ke atas. “Ayo dong Mas, Ati udah nggak tahan. Masukin dong Mas..”, pintanya dengan mata memelas. Ia pun segera merenggangkan kedua pahanya dan terlihat vaginanya yang sangat menggiurkan.

LESBI DENGAN PEMBANTUKU

0 komentar
UMUR 12 TAHUN

Ketika itu umurku baru 12 tahun. Tetekku baru tumbuh dan sekitar paginaku belum ada tumbuh bulu-bulu. aku anak bungsu dari dua bersaudara. Abangku, berumur 16 tahun. dia jarang di rumah. Ayah dan emak aku, bekerja, pergi setiap pagi dan pulang pada sore hari. sementara aku sudah berada di rumah pukul 10.00 setiap pulang sekolah. Aku di rumah bersama pembantu, bernama bik Ijah.
Bik Ijah berumur 22 tahun dari Surabaya. Dia menjadi pembantu di rumahku baru 2 minggu. dia baik sekali. Dia suka menyanyi dan bercermin memoles diri.
Suatu hari sepulang sekolah aku segera ganti baju dan makan siang. Aku memakai baju seadanya. Ketika aku mau mengganti bajuku, aku membuka pakaianku di kamarku. Ketika itu, Bik Ijah sedang membersihkan kamar tidurku. Dia hanya memakai daster. Dia bilang aku cantik. Bik Ijah menggendongku, ketika aku sedang bertelanjang. Dia mulai mencium pipiku dengan lembut.
"Kamu mau aku bikin senang?" tanya bik Ijah. Aku mau, karena aku tak punya teman di rumah.
Laslu bik Ijah menggendongku. Dia membuka dasternya. Ternyata bik Ijah tidak memakai BH dan celana dalam. Bik Ijah duduk di sudut katil ku yang rendah. Dia kangkangkan kakiku, lalu dia peluk aku. Paginaku lengket ke paginanya. Sdengkan payudaranya menempel di payudaraku yang beru tumbuh.
"Ini rahasia kita berdua ya. Harap di jaga baik-baik," katanya. Aku menganguk.
Bik Ijah mulai menciumi pipiku. Lalu dia mencium bibirku. Aku merasa jijik juga ketika itu. Lalu aku diajarinya untuk mengecup bibirku, bagaimana dia mengecup bibirku. Dia meminta aku memejamkan mataku. Lalu dia minta agar aku menjulurkan lidahku. Bik Ijah mengisap-isap lidahku. Lama kelamaan, aku merasakan nikmat, lidahku diisap-isap. Bergantian, aku juga mulai mengisap-isap lidahnya.
Kini, Bik Ijah menjilati leherku, kemudian turun ke bawah menjilati tetekku yang baru tumbuh. AKua merasa geli, tapi ada rasa nikmat. Bergantian tetekku dijilatinya dan dia mempermainkan lidahnya di puting tetekku itu.
Kini dia meminta agar aku gantian menjilati dan mengisap-isap teteknya. Aku melakukannya dan aku merasa enak juga mengisap puting tetek bik Ijah.
Saat aku mengisap-isap tetek bik Ijah bergantian kiri-kanan, Bik Ijah memelukku dan menggoyang-goyang tubuhku. Paginaku terasa nikmat, ketika bulu-bulu pagina bik Ijah bergesekan dengan lubang paginaku. Bulu-bulu halus itu membuat aku horny.
Aku mendesah-desah kenikmatan. Bik Ijah menidurkan aku di katil. Dia kangkangkan kedua pahaku. Lalu lidahnya menjlati klitorisku. Aku merasakan nikmat luar biasa. Lidahnya terus memasuki lubang paginaku. Bik Ijah mempermainkan lidahnya di luang paginaku, sementara tangannya mengelus-elus dengan lembut tetekku.
Aku sangat nikmat sekali. Lama kelamaan, aku aku tak tahan. Kedua kakiku mengejang dan aku menjepit kedua kakiku di kepala bik Ijah. Achhh....achhh....achhhh.... aku mendesah. Bik Ijah lebih mempercepat jilatan lidahnya di dalam lubang paginaku. Dan ssseeeerrrrrr.... aku mengeluarkan cairan dari dalam paginaku. Jepitan kedua kakiku semakin kuat di kepala bik Ijah.
Lama kelamaan kakiku melemah dan jilatan bik Ijah pun melemah pula.
"Bagaimana...enak ?" bik Ijah bertanya lembut? Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepalaku.
"Besok lagi, kamu akan mendapatkan kenikmatan yang jauh lebih nikmat lagi,"katanya.
Setiapulang sekolah, aku cepat-cepat ke rumah, langsung makan dan sikat gigi, kemudian mandi. Aku sengaja keluar hanya dengan melilitkan handuk saja. Biasanya, bik Ijah sudah menunggu di kamarku. Kini aku yang diajari mengisap-isap teteknya dan menjilati klentitnya.
saat kami sedang asyik-asyik bermain, kami lupa mengunci pintu. Saat itu Linda teman satu sekolah satu jur denganku masuk ke kamarku, tanpa salam. Dia melihat kami saling memuaskan. Aku merasa malu. Tapi Bik Ijah secepatnya mengajak Linda untuk ikut bermain, dengan syarat, bisa menjaga rahasia. Linda mau. Pertama Linda memperlakukan Linda seperti pertama dia memperlakukan aku. Hari kedua dan ketiga, baru Linda semakin pintar.
Kini aku dan Linda sudah pula bermain berdua, kalau bik Ijah sedang menstruasi.
Setelah aku menstruasi pada umur 13 tahun, bik Ijah pindah. dia harus menikah dengan pacarnya. Kini aku dan Linda yang meneruskan permainan kami. Nimat sekali rasanya. Kini aku dan lindah sudah umur 16 tahun dan kami masing-masing mencari anak-anak berumur 12 sampai 14 tahun. Lesbi dengan anak-anak memang nikmat sekali. Mulai dari mengajari mereka, sampai mereka ketagihan dan menikmatinya.
Tak percaya, silahkan di coba dengan anak-anak, sangat nikmat luar biasa.

NIKMATNYA NENEKKU

0 komentar
NENEKKU

Nek Wiwa, begitu aku selalu memanggilnya. Dia adalah ibu dari emakku.
Umurnya sudah 49 tahun. Ketika kejadian itu, aku berusia 16 tahun.
Emak-ku menikah dalam usia 19 tahun. kku adalah anak tunggal dari
nenekku. Sejak kakekku meninggal dunia empat bulan lalu akibat lalu
lintas, aku tinggal bersama nenek-ku untuk memaninya. Sebagai cucu
tertuanya, aku sangat dimanja. Sedikit saja aku sakit, aku langsung
dipijati. Bahkan kalau aku tidur, nenek suka nembang, menyenandungkan
lagu-lagu tradisi yang merdu dan indah.
Malamnya aku tidur bersama nenekku. Kami biasa tidur bersama dan aku
selalu dielus sampai aku tertidur. Tapi malam ini, entah kenapa aku
menjadi terangsang. Mungkin setelah nonton BF di tempat teman ssore
tadi. Saat aku memeluk nenek, aku merapatkan tubuhku padanya. Di pahanya
tersenggol oleh penisku. Penisku langsung tegang, sebab adegan dalam BF
masih terbayang di mataku. Nonton BF adalah kali pertama buatku.
Perlahan kutundih paha nenek dengan pahaku. Walau sudah tua, nenek masih
padat tubuhnya. Maklum dia seorang petani dan pekerja keras. Ah...terasa
penisku semakin keras. Nenekpun memiringkan tubuhnya dan menindih kakiku
dengan kakinya yang lain hingga kakiku berada di antara kedua kakinya.
Saat dia mengelus-elus kepalaku, aku berpura-pura mendengkur. Lalu
tanganku turun meraba buritnya dari balik dasternya. Wooowwww...nenek
tidak memakai celana dalamnya. Sama seperti di atas, dia tidak memakai
bra. Saat aku meraba buritnya, nenek mengecup keningku dengan lembut.
"Wah...anak lanang..." katanya penuh kasih sayang. Perlahan tanganku
merayap dan kini sudah berada di paha nenek. AKui sudah meraba celoah
buritnya.
"Heeehhh...ngelindur," kata nenekku perlahan. Aku mau tertawa, karena
nenekku mengira aku sedang mengigau dalam tidurku yang pulas. Nenek
menghentikan sapuannya pada kepalaku. Kini nenek sudah terbaring
terlentang. Seiring dengan itu,tanganku sudah berada di bawah perutnya
dan terkena jembutnya. Perlahan kuraba jembut itu dan nenek tampaknya
diam. Dengan semakin berani, aku mengelus-elus jembut nenekku, sembari
terus sesekali mengeluarkan suara dengkuranku yang teratur. Saat nenek
mau mengangkat tanganku, aku mengeluarkan kata-kata:" Nina sayang..."
"La...nak lanang...nak lanang. Pacarmu namanya Nina...ya...?" kata nenek
perlahan. Aku sengaja memanggil nama Nina teman sekelasku yang cantik
kaya bidadari, karea aku memang naksir padanya.
Tanganku terus menelusup ke lubang pagina nenek dan mempermainkan jariku
di sana. Nenek menjepitkan tanganku dengan kedua pahanya. Kini jariku
sudah berada didalam lubang nenek dan menyentuh sesuatu benda kecil. Aku
merasakan nenek menggelinjang dan mengeluarkan suara desissan. Perlahan,
nenek merenggangkan jepitannya pada tanganku. Aku semakin leluasa
mempermainkan jariku di lubang nenek. Aku merasa lubang itu semakin
licin dan basah. Nenek pun selallu mengeluarkan suara desisan. Dengan
tak sabar, aku menaiki tubuh nenek. Dengan kedua kakiku kukangkangkan
paha nenek. Dengan cepat kupelorotkan celaa pendekku bersama ceklana
dalamku sekalian. Kuraba lubang nenek da kutuntun penisku memasuki
lubang nenek. Bleeesss, penisku begitu cepat memasuki lubang itu.
"Woooaaaaaalllllaaaaahhh..." nenek menggumam. Aku mulai memompa penisku
ke dalam lubang nenek. Setelah beberapa kali aku memompa luibang nenek
dengan penisku, aku merasakan nenek mulai merespons-ku. Nenek sudah ikut
menggerak-gerakkan tubuhnya dari bawah. Nenek mendesis. Aku semakin
semangat memberikan pompa penisku ke dalam lubangnya yang semakin basah,
licin dan hangat. Sambil memompa nenek, aku membayangkan sedang
menyetubuhi Nina gadis cantik sekelasku yang aku sudah jatuh cinta padanya.
"Nina...ninnnnaaaa...." kataku di telinga nenek.
"Ayo goyang terus Nina sayang...." kataku. nenek justru mengikuti
perintahku. Nenek mengoyang tubuhnya dari bawah dengan cepat. Kini nenek
sudah menjepitkan kedua kakinya di pinggangku. AKu terus memompanya,
sampai aku mencengkerang rambutnya. Nenek membalas memelukku dengan
kuat. Aku sudah tak kuasa menahan gejolak dari dalam tubuhku. Kami
saling berangkulan erat sekali.
Lalu...crrooootttt....crooot...crooottt...spermaku keluar dengan deras.
Saat itu nenek pun bercericau :" ohhhh...sssstttt....aaahhhh...." dan
aku pun merasakan ada cairan panas membasahi penisku.
Nenek mulai melemaskan kedua kakinya dari jepitannya pada pinggangku.
Penisku pun mengecil dan lepas dari lubang pagina nenek. Perlahan, aku
di tolaknya ke sampingnya. Aku pun terus berpura-pura tidur. Nenek melap
penisku dengan dasternya dan memakaikan celanaku dengan rapi, lalu dia
ke kamar mandi. AKu mendengar suara air menceboki paginanya.
Setelah nenek kembali ke kamar , dia menyelimuti tubuhku dengan kasih
sayang, lalu dia tidur di sisiku.
Pagi-pagi, nenek membangunkanku untuk mandi, karean aku harus sekolah.
Aku segera mandi ke kamar mandi dan berpakaian sekolah. Sebelum ke
sekolah, aku sarapan dulu dengan nenek. Waktu makan nenek tersenyum dan
berkata:" Kamu sudah dewasa cah lanang, tak boleh tidur bersama nenek
lagi, ya" katanya. Aku diam dan menundukkan kepala karean malu.
"Kamu baru beberapa bulan tinggal sama nenek, sudah punya pacar. Namanya
Nina, ya" tanya nenek. Aku merasa tersudut. Mungkin nenek menyindirku.
Kuberanikan diri menjawab.
"Kok nenek tahu pacarku Nina, nek?"
"Tadi malam kamu tidur mengigau, panggil-panggil nama Nina," katanya.
AKu tersenyum dan Nenek juga tersenyum sembari membelai tengkukku.
Selesai makan, aku jengambil tas sekolahku. Saat mau pergi sekolah aku
menyalami nenekkku dan mengatakan kepadanya:" Nanti malam kita ulangi
lagi ya Nina sayang..." kataku tersenyumj.
"Eh...berarti tadi malam kamu tidak mengigau ya," kata nenek malu. Aku
diam saja dan pergi ke sekolah.

MAMAT

0 komentar
MAMAT

Nama ku mamat orang panggi mat. cerita aku senang je,benda ni berlaku masa aku 19 thn. nak bagi korang faham macammana ianya berlaku,aku cerita keadaan latarbelakang tempat itu.negeri ini negeri yang permai,pada masa tu aku pulang melawat nenek ngan saudara.perjalanan dari rumah aku kat kl hingga ke negeri tersebut memang bosan namun bila dah sampai kat tempat tu korang pasti terpukau!semau penat lelah terus hilang,kawasan tu kawasan perkampungan,rata-rata penduduknya bekerja sebagai petani dan tak jauh daripada kampung tersebut adenya kampung nelayan.hebat bukan!kawasan ni masih lagi belum membangunan sepenuhnya,keaadanya masih lagi dipenuhi dengan hutan yang paing special kat situ ade sungai yang cantik tapi jauh ke dalam hutan dan arang orang kampung gi sana sebab dah ade kepala paip air. alamak panjang lak cerita pasal tenpat ni. korang pernah tak tinggalkat kat rumah yang jirannya berjarak jarak seperti beberapa meter dan sekeliling rumah pulak ade kebun,ha camtulah keadaan kawasan rumah yang aku dan saudara ku diami selama 3 minggu. hari pertama,kedua,ketiga dan keempat-kami berkenalan dengan penduduk setempat,yang paling best ialah jiran sebelah,mana taknya,cubalah korang bayangkan seorang perempuan yang berusia 24 thn yang dimana tubuhnya cantik dan begebu,berbadan kecil memiliki pinggang yang ramping dan yang paling hebat memilki bentuk buah dada yang menarik,cam ne aku tau mana taknya mase first time kita jumpa dia dia pakai seluar track panjang dan baju putih berlengan pendek dan keduanya -duanya ketat,lepeh aku dan saudara aku berbual barulah aku tau yang dia dah kahwin masih belum ade anak,dan dkahwinkan atas dasar keluarga dan asalnya orang kl.patutla,kalau gadis mana lah diorang nak pakai pakaian camni.pastu kami mitak diri oh ya dan namamya adalah mira,aku nak taknak terpaksalah kenalkan saudara aku tu,nama dia melor,haa,perempuan.umur dia lak..jeng..jeng..20 thn dan aku tak yah cakap cammana susuk tubuhnya sebab korang akan tau jugak.dia sekarang masih belajar,cita-cita nak jadi guru,aku panggil dia ngan nickname dia kak nicky.

hari kelima - kitarong dah pun jelajah satu kampung,lagipun dah dekat 2 thn tak balik tapi tak banyek benda yang berubah,yang berubahnya orang,ye la dulu masa aku buat kali terakhirnya sampai sini rasa bosan sebab kat sini tak de perempuan lawa,sekarang kat kampung ni dah banyak gadis cantik,semuanya asalnya orang bandar tapi terpaksa pndah sini,contohnya kak ani berpindah kesini kerana ditugaskan kesini kerana adalah seorang guru.kak ani ni adalah salah seorang gads lawa yang aku cakapkan tu tapi sayang dia tak termasuk dalam cerita ini.

hari keenam - aku berjaya mendekati dan mengenali mira,masa tu nick keluar gi pekan,aku pu ambik kesempatan borak ngan mira rupa-rupanya dibelakang rumah mira ade bangsal yang menempatkan seekor kuda,suaminya yang belikan,aku pun tanya suami dia keje ape,rupa-rupany suami dia adalah bos kepada syarikat binaan,masa tulah aku tau ang suami dia selallu takde kat rumah dan kuda ini dibeli bertujuan unuk menghiburkan hatinya.masa tu aku tak pu terfikir aku akan buat benda ni ngan dia,tengah aku borak ngan diatiba-tiba dia pandang jam,dia suruh aku balik kate dia sekarang ni waktu makan tengah hari,aku tawarkan diri unuk menemaninya tapi dia menolak,kononya dia nak mandi selepas makan.aku mengangguk dan terus balik ke rumah,lepas aku makan aku terus ikut jalan belakang yang bersemak dan akhirnya melalui bangsal kuda tersebut,tujuan aku sau je mengintai mira mandi dan aku akan merkamkannya dalam handphone aku yang mempnyai kualiti rakaman videonya sangat baik,dan akhirnya sesuatu yang tidak kusangka ketika aku melalui bangsal tersebut,aku yang terdengar bunyi aneh dan ianya menarik perhatian ku,aku terkejut apabila aku melihat melalui celah-celah kepingan kayu bangsal,mira sedang berkemban dan yang paling mengejutkan mira sedang mengulum kemaluan kuda tersebut,aku punya apalagi naik la,tegang siot,aku terus rakamkan babak panas tu malah kedudukan aku betul - betul dekat menyebabkan aku dapat melihat ngan jelas.masa tu aku terbayang cam mane la kalau kuda tu ialah aku.adegan mira mengulum kuda tu terhenti setelah kote kuda tersebut menujah air maninya,air yang lekit itu di telannya oleh mira bagaimanapun ianya akhirnya termuntah keluar dari mulutnya kerana terlampau banyak,habis seluruh bahagian dadanya yang terdedah dibasahi air mani kuda tersebut.selepas tu mira terus bangun dan menuju ke pintu belakang rumahnya,aku cepat-cepat mengekorinya sebelum sempat dia menutup pintu aku terus menolak pintu dan merempuh masuk kedalam rumahnya,pintu tersebut terus ku tutup.mira terus terduduk ke lantai.

mira:ah,apa awak buat ni?

aku terus tak banyak cerita terus tunjuk rakaman video tersebut dia terkejut,mira sdar dia tidak dapat menafikannya kerana dia masih belum mengelap air mani kuda tersebut.

mira:jadi..sekarang awak nak ape?
mat :mira tentu taukan apa saya nak.
mira:saya boleh bagi awak tapi awak kena tunggu...

masa tu aku sedar kalau aku tak ugut dia pun aku boleh dapat lebih,semangat ku berkobar-kobar namun aku pendamkan.

mat :kenapa saya kena tunggu,apa maksud mira..
-sambiltu aku usap pipinya yang gebu,takde bantahan,hebat!

mira:sebab esok suami saye balik jadi esok saye akan pastikan saye beasrama ngan dia lepas tu baru awak jadi kalau saya mengandung,tiada orang akan syak.
mat :tak boleh,saya nak awak sekarang juga,saya nak rasa tubuh awak yang masih ketat lagi kalau awak buat benda tu esok awak dah loggar.

-gi,apa yang aku cakapkan ni.

mira:ok,kalau begitu saya cuma akan kiss dia,lepas tu bagi dia ubat tidur dan esoknya saya berpura-pura saya dah pun melakukan hubungan seks,saya pasti dia takkan perasan. mat :mira kenapa awak beria nak mengikut kehendak saya? mira:sebab...awak sekarang dah pum memiliki saya..saya sudi memperhambakan tubuh saya kepada awak,saya suka..sukakann awak.

terkejut aku dibuatnya,tak sangka sampai tahap ni. aku pun try la nak cuba sama ada dia benar-benar akan cuba ikut arahan aku,ye la sebab dia sendiri pun cam masih takut ngan suami dia.

mat :kalau begitu,sebagai buktinya saya nak awak kulum anu saya sebagai bukti yang awak takkan menipu saya.

mira tersenyum dah merangkak kearah aku,mira terus menggunakan kedua belah tangannya untuk membuka tali pinggang kemudian cangkuk seluar jeans dan diturunkan shingga paras lutut,berdebar-debar jantung aku,ye la first time,masa tu aku dapat idea,aku terus pegang kedua belah tangannya dan mengangkat pergelengangan tanggannya dan diletakan ke atas bahu aku.

mat :saya nak awak guna mulut.

mira tersnyum dan mengangguk,dan dengan menggunakan gigi seluar dalam ku ditarik sampai ke bawah.anu aku yang tegang tu tepat-tepat mengenai dahinya. mira kemudia mengambil posisi,mulutnya kini selaras dengan ketinggian kote aku tegang,mira mula mengusap hujung anuku ngan bibirnya,kemudian lidahnya perlahan-lahan menjilat anuku,adengan mula bertambah pantas,bahagian tepi kemaluan ku mula dihisap dan akhirnya mra memasukkan kemaluanku perlahan-lahan ke dalm mulutnya.dia hanya dapat memasukkan separuh sahaja kerana butoh ku terlalu panjang dan besar. mula-mula mira mengelurkan kemaluanku perlahan-lahan kemudia dia memasukkannya semula,acara sorong tarik itu semakin kian menjadi pantas.akhirnya selepas beberapa ketika aku terasa nak memancutkan airmani,tangan mira terus uku lepaskankan,dan kepaanya terus ku tekan,terkejut mira dibuatnya,mira pada mulanya tidak membenarkan aku menolak kemaluanku lebih ke dalam mulutnya namun ku berkeras,mira yang cuba menahan aku daripada terus memasukkan kemaluanku jauh ke dalm akhirnya terpaksa akur,aku menolak perlahan kemaluanku ke dalam mulutnya sehingga habis pada mulanya ketat dan sekarang aku merasakannya ianya telah sampai ke anak tekak,mira mula meronta semula,aku pun melepaskan kepalanya,tapi tidak sehingga habis tujuaku supaya dia dapat bernafas,kini 2/3 daripada anuku didalam mulutnya,aku menyuruhnya mengisap anu ku,sambil tu aku suruh dia main sorong tarik,perh sedap.akhirnya sekali lagi aku terasa nak memancut,aku suruh mira berhenti,kalau tadi aku tak jadi nak pancut sekarang aku akan pasti pancut.aku mengeluarkan anu dari mulutnya,patutlah mira tidak membenarkan aku membenamkan butuh ku terlalu jau kedalam mulutnya,n kerana dia bermulut kecil,ini lagi seronok,cammane aku leh tak perasan!aku pun suruh dia nganga,sambil tu aku ambik posisi.aku pun menggunakan tangan aku meramas zakar aku tapi tak berapa jadi,aku pun suruh mira main butuh aku,akhirnya aku terpancut jugak.aku tersenyum puas melihat air mani aku bertakung dalam mulut mira,sebenarnya aku telah memeritahunya supaya tidak menelan air mani tu sebelum aku nak melepaskannya.air mani tu mula meleh keluar.

mat :sekarang telan benda tu
mira:gulp!

mira tersenym dan memandangku

mira:sekarang dah puas hati.jadi jumpa lagi tau. aku memganguk dan kemudian terus keluar dari rumah tersebut mengikut jalan yang sama pulang ke rumh dan pada masa yang sama kak nicky telah pun pulang ke rumah.

JATUHNYA SEBUAH PESAWAT

0 komentar
JATUHNYA SEBUAH PESAWAT

Panas yang menyengat dan dingin yang menusuk tulang, itulah yang vera rasakan selama 3 hari ini , jauh darimana mana , jauh dari keramaian , di tengah hutan rimba papua, tak jauh darinya terlihat puing dari pesawat DC 10 yg ditumpanginya. Pesawat itu seharusnya berangkat dari jayapura menuju jakarta, membawa rombongan para super model, photograper dan agen serta para manager setelah mengahdari sebuah acara sosial dan sedikit sesi pemotretran di bumi cendrawasih itu Namun tak berapa lama pesawat lepas landas, terjadi kerusakan mesin dan diperparah dengan cuaca yg tiba tiba memburuk. sang pilot berusaha membalikkan pesawat menuju bandara , namun sistem navigasi tak berfungsi , sehingga pesawat sempat berputar putar bebrapa menit sampai akhirnya jatuh. kini Vera berada sendirian di tempat yang asing itu. Ia hanya berharap bahwa signal SOS yg dikirim pilot dapat diterima oleh tim penyelamat. namun sekarang ia harus berusaha untuk tetap hidup dengan keadaan yang serba darurat. Sebenarnya ketika pesawat jatuh ada beberapa org yg selamat , namun tiga hari tanpa ada pertolongan datang, satu persatu mereka tewas. Vera termasuk penumpang yg beruntung, ia tak mengerti mengapa ia bisa selamat tanpa luka yg cukup serius, sehingga membuatnya menjadi kroban satu satunya yg tetap hidup. Vera adalah salah seorang top model indonesia, gmbarnya kerap menghiasi berbagai majalah , terutama majalah pria. Di usianya yg relatif masih muda ia sudah mendapatkan kehormatan sebagi top model papan atas. Tentu saja selain bakat , vera juga ditunjang dengan fisik yg luar biasa, rambutnya yg panjang pernah membawanya menjadi icon sebuah produk shampo terkemuka, belum lagi pinggulnya yg aduhai ditambah buah dada 32B yg indah menggoda, dan juga wajahnya yg cantik dengan darah sedikit oriental. Gaun malam yg dikenakan malam vera saat ini tentu tak banyak menolong menghadapi ganasnya cuaca di rimba liar ini , namun hanya inilah pakaian yg tersisa. Suhu di hutan itu pada siang hari bisa mencapai 38 derajat celcius, pakaian vera kini seolah telah menempel pada kulitnya langsung. Pada malan hari , panas berganti menjadi dingin yang menusuk tulang. Pada hari pertama Vera hanya bisa berdiam diri di dalam puing pesawat, mencoba bertahan hidup dengan sisa makanan yg ia temukan, tak selangkah pun ia berani keluar. Di hari kedua, pesawat tersebut ditemukan oleh suku asmat, namun vera take berani menampakan diri atau meminta pertolongan, ia terpengaruh oleh berbagai cerita buruk tentang suku asli papua, hingga ia hanya bersembunyi sampai mereka pergi. Vera berharap diantara suku asmat tersebut ada yg cukup mengerti untuk melaporkannya ke pihak berwajib. Hari ketiga , vera mulai tak nyaman dengan tempat berlindungnya. Mayat mayat para penumpang lain dapat mengundang bahaya yg lebih besar, mayat tersebut dapat mengundang binatang buas atau binatang lainnya mendekati puing pesawat, apalagi ditambah masalah persediaan makanan. cepat atau lambat makanan dan minuman yg tersedia akan habis juga, sementarabelum ada tanda tanda regu penolong akan tiba Akhirnya Vera memutuskan akan mencari sendiri pertolongan dan meninggalkan lokasi kecelakaan, ia merasa tim penolong tak akan menemukannya disini, ia pun mengumpulkan makanan yg tersisa dan mulai berjalan meninggalkan lokasi. Pagi pagi sekali di hari keempat, vera pergi mencari pertolongan. suatu perjuangan berat bagi vera karena ia tak terbiasa berjalan di tengah hutan jauh dari dunia gemerlapnya apalagi pakaiannya sangat tidak mendukung sekali. Pagi yg sejuk segera berubah menjadi panas yg menyengat di tengah hutan, vera terlihat mulai kepayahan namun ia terus berjalan. Satu jam berjalan, vera sudah bermandikan keringat, gaunnya sudah tercetak menempel di tubuhnya, ia pun beristirahat sejenak. Puing pesawat measih terlihat dari kejauhan, vera menatap nanar , ia tak tahu harus berapa lama lagi berjalan. Tiba tiba dari kejauhan vera melihat ada bubungan asap, sepertinya dari api unggun atau perkampungan.sejenak vera tercekat sampai akhirnya ia memutuskan untuk menuju arah asap tersebut. Sedikit berlari vera bergegas mendekat, semakin dekat ia mencium bau harum masakan seperti daging panggang, sedikit harapan muncul di benak vera. Dari kejauhan ia melihat tenda dan bebrapa orang yg sepertinya orang kota. Vera pun semakin mempercepat langkahnya. Kemunculan vera di perkemahan tersebut sempat mebuat terkejut para penghuninya yg ternyata semuanya pria, kelihatannya mereka adalah pemburu. "weleh, weleh, weleh, ada bidadari nyasar nih......" kata si jenggot "kayanya gue kenal nih...kaya yg ada di majalah itu kan...?" ujar si codet "jangan jangan yg kemaren itu ada di berita, yg pesawat jatuh di papua katanya" kata yg lain Vera sedikit lega mereka mengenalinya " betul , saya Vera , pesawat kami jatuh gak jauh dari sini, tolong antar saya ke kota terdekat..nanti akan ada imbalannya" si jenggot tertawa, "ha hah ahahaha...hadiah ya....kenapa menunggu kalau hadiahnya sudah di depan mata..?" Vera menyadari ada yg tidak beres disini, mereka kelihatannya bukan orang baik baik. namun belum sempat berbuat banyak salah seorang dari mereka menangkapnya, "ayo...kapan lagi nih....bisa ngerasain super model kaya gini..hehehehe..?' "biar..gue dulu man..." kata si codet "enak aja loe...gue yg nagkep..geu duluan dong....." kata si gendut yg menangkap vera saat mereka bertengkar, vera dapat celah untuk kabur, ia berontak dan langsung berlari secepat mungkin namun kondisi fisik vera tentu saja tak menunjang untuk melawan mereka, apalagi ia sudah kelelahan. apalagi mereka semua kelihatan sudah hafal seluk beluk hutan ini. Si codet tiba tiba muncul menghadang langkah vera dan langsung menubruk vera jatuh, dengan sisa tenaga yg ada vera mencoba tetap melawan, ia tendang selangkangan si codet. IA pun kembali lolos , dan terus berlari tak mempedulikan nafasnya yg kian habis. Bajunya sudah terkoyak koyak oleh ranting pohon saat ia berlari , beberapa bagian tubuhnya mengalami luka gores, namun ia terus berusaha lari. namun makin lama tenaganya makin habis, apalagi panas terik mulai membakar habis energinya. sebuah pondok di kejauhan membangkitkan lagi semangatnya, ia bergegas menuju kesana, di dinding pondok tersebut tercetak nama sebuah perusahaan penambang emas di papua. Dengan panik vera menggedor pintu pondok tersebut. pintu akhirnya terbuka , muncul seorang pria berpakaian petugas keamanan , kelihatan bersiaga dengan senjatanya. "tolong saya.." kata vera lalu menjelaskan kejadian yg terjadi dari awal. satpam itu terdiam sejenak lalu berkata, " di dalam ada telepon, pakai saja, biar saya jaga disini kalu kalau mereka datang.." Vera segera menuju ke dalam mencari telepon, ruangan pondokan itu kelihatnnya kurang terawat dan agak bau apek. Vera akhirnya menemukan telepon, namun ternyata tak ada nada sambung. I acoba berkali kali namun ternyata telepon itu mati. "maaf , pak..teleponnya...." vera tak dapat meneruskan kata katanya, orang orang yg mengejarnya kini sudah ada disana. "thanks bro.....loe emang paling top.." kata si jenggot sambil meberi sejumlah uang pada satpam itu "hehehe..selamat menikmati,..boss" kata satpam itu lalu keluar. vera sadar ia kini justru terjebak di sarang penyamun. ia tak mampu melawan lagi saat si gendut menangkapnya dan membawanya ke sbuah kamar di pondokan tersebut. si gendut mendorong vera ke tempat tidur , dan dengan borgol dari satpam ia memborgol tangan vera ke atas kepalanya , terikat ke hulu tempat tidur. si gendut tak buang waktu lagi.."hehehehe...show time........hehehehe" ia berbisik dan dengan cepat merobek seluruh pakaian vera dan hanya menyisakan bra dan CD. itupun tak lama, si gendut dengan cepat menarik bra vera , membuat buah dada vera yg indah terlihat begitu menggiurkan, buah dada vera bergerak naik turun seirama denga nafas vera yg panik "hmm..indah......pasti nikmat juga..hehehehehe....." vera dapat merasakan angin dingin bersentuhan langsung dengan tubuhnya yg telanjang. Ia mengerang dan memggelinjang saat si gendut dengan penuh nafsu meraup buah dada vera dengan mulutnya dan menyedotnya bagai bayi raksasa yg kelaparan, sementar buah dada yg lain ia remas remas. sejenak ia menghentikan aksinya dan dengan pisau ia merobek cd vera, kini vera terbaring terikat telanjang bulat disaksikan banyak mata yg memandanginya penuh nafsu. si gendut membenamkan kepalanya diantara kaki vera, membuat vera menarik nafas panjang. ia tak mampu bersuara lagi apalagi bergerak seluruh kejadian ini telah mengahbiskan seluruh energinya. si gendut dengan kasar menjilati dan menyedot vagina vera , sementara kedua tangannya tak lepas dari buah dada ranum itu, ia remas dan cubiti putingnya, membuat ver amat kesakitan Vera sempat beberapa kali mecoba meronta, namun dengan tangan terborgol , ap yg bisa dia lakukan..? tiba tiba tubuh vera mengejang dan menggelinjang saat lidah si gendut menyentuh bagian sensitive clitorisnya. si gendut tahu ia telah berhasil menemukan G spot vera , maka ia rangsang terus dengan lidahnya bebrapa saat baru kemudian ia sedot sedot. diam diam vera mulai menikmati apa yg dilakukan si gendut. "hahaha..dasar..model perek......keenakan loe ya...hahahaha..." vera tak menjawab , sebuah sensasi kehangatan mneyebar di bagian sensisitifnya. "sekarang...saatmya berkenalan sama adik gue..hehehehe.." kata si gendut sambil melepaskan seluruh pakaiannya, penisnya terlihat besar dan menakutkan di mata vera. Denagn ketakutan , vera meronta ronta , namun posisinya tak menolongnya. ia berusaha membalikan tubuhnya ketika penis si gendut mendekati vaginanya, namun sia sia. Dengan kasar dan brutal penis besar si gendut mencoba menerobos masuk vagina vera. baru seprtiga bagian yg masuk rasa sakit yg tak tertahankan dirasakan vera, ia kembali meronta ronta berharap benda tersebut dicabut keluar dari vaginanya, namun yg terjadi justru penis tersebut terbenam semakin dalam di kehangatan vagina vera. Vera mengerang kesakitan ,saat vaginanya harus menaggung beban berat tersebut, sampai akhirnya seluruh penis si gendut terbenam di dalamnya. selama hidupnya ia belum pernah mersakan penghinaan dan pelecehan seperti ini. Denagn mata berkaca kaca dan terdiam karena frustasi , ia memandangi wajah jelek si gendut. mata si gendut terpejam menikmati sempitnya vagina vera, ia menggeram bagai seekor babi, kadang air liur menetes dari mulutnya. "UUHHH...bener bener super model nih..nikmat bener.." gumam si gendut si codet datang mendekat ," gantian dong men.....emang elo doang yang ngiler...?" "enak aja loe.....tunggu giliran dong...tanggung nih.." kat si gendut sambil terus menggenjot tubuh indah vera. Si gendut terus bergerak maju mundur dia atas tubuh vera. gesekan antara penis dan bagain sensitif vagina vera , sangat membuat vera tidak nyaman. si codet yg sudah tak tahan langsung bergabung , ia meremas remas dan menyedot nyedot buah dada vera. karena sedang melayang menikmati vagina sempit vera , si gendut tak mempedulikan lagi si codet. sementara para pemburu yg lain hanya ngiler menunggu giliran, jelas sekali jika si gendut dan si codet adalah pimpinan mereka sehingga tak ada yg berani ganggu. Diserang sekaligus oleh gendut dan codet membuat pertahanan vera kian melemah. sedikit banyak ia mulai menikmati mulut basah codet di buah dadanya, bergantian kiri dan kanan. si gendut masih semangat memompa masuk penisnya, dan rasa sakit vera perlahan berubah menjadi suatu kenikmatan Vera tak bisa menahan lagi saat cairan hangat keluar dari vaginanya , membuat gerakan penis si gendut makin lancar. si gendut juga merasakan hal itu , tanpa kondom ia bisa merasakan cairan itu memperlancar gerak penisnya , ia pun mempercepat genjotannya. "hahahaha...basah juga loe...hahahaha...pura pura aja sih.....hahahaa...." si gendut tertawa puas vera hanya terdiam malu, ia merasa sangat terhina sekali, namun di sisi lain ia mulai menikmati semua ini. vera merasa dikhianati oleh tubuhnya sendiri , ketika tubuhnya kelihatan menerima berbagai rangsangan tersebut, pikirannya tetap berkata tidak dan terus melawan. vera menggeleng geleng kepala dengan frustasi, dan semua penerimaan tubuhnya pada rangsangan para pemerkosanya justru malah membuat pemerkosanya semakin melayang penuh kenikmatan. si gendut semakin cepat memompa, membuat vera mengerang dan merintih , entah kesakitan atau menikmati, si codet masih asyik dengan buah dada vera. tubuh vera mengejang dan terdiam saat ia merasakan si gendut mencapai klimaks. ia dapat merasakan semburan demi semburan hangat memasuki tubuhnya < barulah ia menjerit dan menangis , menyesali semua itu, jika sampai hamil maka hancurlah seluruh karir modelnya. setelah beberapa menit , barulah si gendut menarik penisnya keluar,sisa sia sperma masih menetes membasahi vagina vera. tubuh vera melemah ,seluruh tubuhnya terasa letih, bagai tak ada tenaga sedikitpun yg tersisa, namun penderitaan vera belum berakhir. si codet mendorong si gendut dan menggantikan posisinya , ia sudah telanjang bulat, penisnya memang tak sebesar si gendut, namun kelihatan lebih panjang. vagina yg basah membuat penis codet dengan mudah masuk. "jangann..." rintih vera "saya..capeek..cuukuup..." "hehehehe..jangan takut sayang...kamu pasti ketagihan..hehehehe..." kata si codet Tubuh vera belum pulih dari tindihan si gendut, kini ia harus merasakan tindihan si codet, vera hanya merintih putus asa. saat si gendut akhirnya keluar dari kamar itu, para pemburu yg lain mulai berani mendekati vera. ada yg meremas dan menciumi buah dada vera ada yg menjilati leher dan telinganya, bahkan saat penis si codet masih menancap di vaginanya, penis yg lain memaksa masuk ke mulut vera, dengan terpaksa dan menahan mual ia meng oral penis yg bau dan dekil itu. kurang dari satu jam tubuh indah vera , telah memar memar dan sperma hampir di sekujur tubuhnya, bahkan juga mengalir dari sela sela bibirnya, namun yg sedikit melegakan vera , akhirnya mereka membiarkan ia beristirahat. ditinggal sendirian barulah vera menangis sejadi jadinya, ia tak mengerti mengapa ia harus menjalani semua ini. vera pun tak sadarkan diri. Vera tersadar saat merasakan guyuran air menerpa tubuhnya, ia melihat dirinya berada di kamar mandi, dan satpam tadi tengah memandikannya, tentu saja sambil dengan asyik memegang megang tubuh vera, bahkan ia sempat memaksa vera untuk mengulum penisnya yg dengan terpaksa ia melakukan itu semua. sehabis mandi . vera diberi baju sebuah kimono yg super minim, kimono ini tak cukup menutupi tubuhnya, buah dadanya masih terlihat menonjol keluar, sednagkan paha mulusnya masih jelas terlihat. vera di bawa ke ruang tengah, dan ia mendadak lemas saat melihat para pemerkosanya sudah menunggu dia , tanpa busana. "hehehehe.....babak kedua sayang....." kata si gendut "ampuun..jangan lagi...saya..tak sanggup..toolomg...." vera memelas. "kalau begitu..kamu harus ikuti perintah kita...paham....atau kami perkosa lagi bergantian.." kata si gendut vera hanya mengangguk lesu. "sekarang kemari dan berlutut....perintah si gendut, vera dengan lesu mematuhinya. segera setelah vera berlutut , para pemburu itu mengelilinginya. "nah sekarang...satu persatu kamu kulum dan sedot semua penis ini sampai keluar...dan harus kamu telan..paham...?" vera terdiam dan menagngguk. "bagus..ayo mulai....." dengan menahan jijik dimulai dari si gendut vera mengulum penis mereka, komentar nakal terus keluar dari mereka, mereka tertawa makin keras setiap vera menahan muntah saat sperma mereka masuk ke dalam mulut vera. sementara seluruh tubuhnya telah habis diremas dan dicubiti oleh mereka. tiba tiba, entah darimana datangnya sekelompok suku asmat datang daan menyerang si gendut dan kawan kawannya, vera hanya bisa menjerit jerit ketakutan saat hal itu terjadi, ia merasakan nasibnya akan lebih buruk. salah seorang dari suku asmat itu membawa vera, ia coba berontak namun pegangan orang itu sangat kuat dan ia berbicara bahasa yg ia tak mengerti. ketika vera merasa akan mengalami hal yg lebih buruk, ternyata suku asmat ini membawa vera ke sbuah klinik dari sebuah yayasan sosial, orang orang disana segera menolongnya. dan dalam hitungan jam vera sudah berada di helikopteryg membawanya ke rumah sakit di jakarta. di perjalanan vera menangis, ia menangisi kawannya yg tewas di kecelkaan itu, ia menangisi nasibnya yg diperkosa beramai ramai, namun yg paling ia tangisi ialah ketika ia berprasangka buruk pada suku asmat yg menolongya, seandainya saja pada hari kedua saat pesawat itu ditemukan oleh suku asmat ia keluar.....maka ia tak akan mengalami pelecehan seksual yg tak akan pernah terlupakan seumur hidupnya....ahhh..seandainya saja..........

RUANG SIKSA TAMTAMA

0 komentar
Militer nan sadis Sabtu sore yang cerah di bengkel reparasi elektronik kami mendapat panggilan untuk memperbaiki AC rusak, karena hari sabtu maka saya sendiri yang turun tangan maklum, pada hari sabtu para karyawan ogah kerja sampai sore karena semuanya pada siap mempersiapkan diri untuk malam mingguan.

Dengan mengendarain mobil pickup maka segera saya meluncur ke lokasi si pelanggan, 20 menit kemudian tibalah saya dirumahnya, wah rumahnya besar dan AC nya banyak, didalam pikiran saya mengaharapkan semoga Pak Andre menjadi pelanggan tetap kami.

Selamat siang !, ada yang bisa saya bantu ? Seorang petugas jaga pintu menyapa tapi dia tidak berpakaian seperti seorang satpam tetapi mengenakan seragam tentara dengan tanda pangkat sebuah balok lurus warna merah, saya sempat tertegun seketika melihat seorang pemuda ganteng dengan pakaian militer. Jakun naik turun dan kontol ngaceng walau tak tegang 100%.

Siang, maaf Pak Apakah ini rumah Bapak Andre ? saya tukang reparasi AC dari Budi Service. Kata ku dengan sopan. Ya! Silahkan masuk, anda harus kami periksa terlebih dahulu sebelum masuk. Aku pun di geledah, seluruh badanku di pegang, walau merasa jengkel namun didalam hati rasanya gembira karena baru kali ini saya di pegang oleh seorang tentara muda yg ganteng, tegap, ramah namun tegas. Setelah semuanya digeledah termasuk mobil pickup sampai ke kolong kolongnya dan juga kotak perkakas dll. Palang pintu pun kemudian dibuka dan di depan mobil si tentara tamtama dengan sepeda motor mengantar kami menuju ke pintu utama rumah tersebut.

Kemudian saya ditinggal disana dan seorang tentara namun kali ini bukan tentara tamtama tetapi seorang bintara, tampak dari pangkat di lengannya terdapat satu buah persegi yg dibengkokan, berarti dia seorang sersan dua, dan dia lebih tampan dan lebih putih dari kedua petugas didepan, mungkin karena pangkatnya lebih tinggi dari mereka dan dia bertugas didalam rumah saja.

Saya di bawa ke sebuah ruangan yang lebih kurang berukuran 6 X 5 meter persesgi dan si bintara menunjuk AC yg rusak kemudian saya di tinggal, namun ruangan tersebut sungguh aneh, rasanya seperti ruang penyiksaan karena terdapat dua buat tiang yg bisa menggantung manusia, namun ruangan tersebut sangat bersih sekali tak ada tanda tanda penyiksaan.

Penasaran bercampur was was akhinya saya biarkan saja dan mengerjakan tugas saya sebagai seorang reparasi AC, tidak lama kemudian si bintara kembali keruangan tersebut untuk menanyakan apakah sudah selesai? Saya yang berada diatas tangga dan mengatakan kira kira 15 menit lagi dan si bintara pun berlalu, kemudian 15 menit kemudian si bintara kembali lagi untuk melihat apakat saya telah siap menyelesaikan pekerjaan saya atau belum, saya pun turun dari tangga kemudian keluar mengikuti si bintara tampan tersebut.kami kembali ke pos rumah utama untuk menyelesaikan pembayaran sebesar Rp. 200.000,- rupanya si perwira pemilik rumah baru tiba dirumah dgn mobil dinasnya yang berwarna hijau, wajahnya sungguh rupawan tampaknya sih masih muda, kulitnya bersih, saya pun tersenyum manis kepadanya namun dia tidak tersenyum tetapi hanya menoleh dengan tegas dan berlalu, setelah mobilnya berlalu tampak dibelakang menyusul sebuah mobil patroli dgn 5 orang awak duduk dgn rapi dan wibawa semuanya berpangkat Prada itu bisa kita lihat dari pangkat yg terjahit di lengan mereka, saya rasa mereka adalah prajurit baru lulus semuanya masih muda muda tanpa rambut karena telah dicukur habis. Setelah pembayaran diberikan saya menanyakan kepada si bintara karena namanya tertera di dada kananya maka saya pun tak menanyakan namanya dan langsung berkata “ Pak Serda Jepri tadi itu Pak Andre ? banyak sekali tentara yg dibawanya ada apa ya ?” di bintara menjawab “ yang tadi itu bukan Pak Andre itu adalah ajudannya Pak Andre namanya Kapten Rudy, Pak Jendral biasanya duduk dibelakang biasanya setiap hari sabtu selalu ada tamtama yg dibawa kemari untuk digembleng biasanya mereka adalah tamtama baru yg baru lulus dan masuk dibawah kepemimpinan Pak Andre, dan ruangan yg anda masuki tadi adalah tempat penggemblengan bagi tamtama itu”. Di pikiran saya bagaimana menggembleng itu kan tempat penyiksaan, mungkin juga ya tamtama yg baru lulus harus disiksa supaya tahan melawan musuh, tentara kan harus tahan disiksa, terutama tamtama, karena tamtama bertempur digaris depan melawan musuh biasanya dalam perang yg paling banyak tewas dan tertangkap adalah si tamtama, mungkin ruangan itu untuk menyiksa mereka agar tahan siksaan bila tertangkap musuh dan tidak takut sakit bila disiksa, hei! Seru si bintara, ngapain kamu ? kok melamun. Sekarang tugas anda telah selesai, silahkan pulang, inikan malam minggu. Kata si bintara agak seloro.

Ok, sampai jumpa, lain kali bila service AC dan reparasi telp. Ke budi service aja. Dengan senyum si bintara mengangguk, gerbang dibuka pick up saya melaju keluar namun sebelum sampai di palang depan tiba tiba palang diturunkan, si bintara dengan muka yg kurang bergaul mengatakan, anda di panggil Kapten Rudy katanya kerjaan anda belum selesai. Bercampur ragu dan takut akhirnya saya kembali ke kamar tadi, sesampai diruangan tadi sibintara mengetuk pintu namun yg diijinkan masuk hanya aku sedangka di bintara itu tidak diijinkan masuk dan diperintahkan kembali ke Pos.

Si Kapten menyerahkan sebuah buku agenda kecil, dan memang agenda itu adalah milikku, namun sebenarnya didalam terdapat beberapa hal yg tidak boleh diketahui orang, memang sungguh ceroboh sampai sampai jatuh pun tidak kuketahui, didalam agenda itu terdapat beberapa gambar porno gay, sebagian terdapat foto tentara yg bertelanjang dada dengan celana loreng dan sepatu PDL, sebagian tentara dgn seragam lengkap dan terikat namun kontolnya dioral oleh tentara lain, sebagian lagi foto pria dgn rambut cepak (tentara) bugil, dan memang saya sangat senang melihat tentara apa lagi kontolnya yg menjulur di sela sela celana lorengnya namun belum pernah saya mengalamai hal itu.

Terima kasih Pak, saya segera menyambar agenda saya, namun tangan saya meleset, memang si Kapten ini lebih gesit. Maaf apakah ada hal lain yg bisa saya bantu ? atau masih ada AC lain yg perlu di perbaiki? Si Kapten tersenyum sinis, dan mengatakan tidak ada lagi AC yg harus anda service tetapi mungkin anda harus menservice barang lain apakah anda ingin mejadi seorang tentara ? atau menikmati siksaan hebat ala tentara ? hari ini kesempatan bagi anda. Tanpa sadar kepala ku mengangguk tanda mengiyakan dan saya baru sadar rupanya ruangan itu telah terkunci dan ke 5 prajurit tadi telah berada didalam ruangan itu 2 diantaranya telah terpasung dalam keadaan telanjang tanpa sehelai benang pun sehingga sangat menggairahkan, rantai pengikat mereka sangatlah ketat sehingga kedua prajurit bugil itu tidak bisa bergerak, salah satunya mencoba menggerakkan tangan dan kakinya namun makin digerakkan rupanya makin tak nyaman, dari raut wajahnya tampak rasa perih di pergelangan tangannya.tanpa banyak bicara melihat saya telah mengangguk si kapten memberi tanda kepada ketiga prajurit yg tidak terikat kemudian mereka menuju ke arah saya dan menggiring saya ke sebuah tempat duduk kaki dan tangan saya dirantai sehingga saya tidak bisa meloloskan diri.Tidak lama kemudian seorang yg bertubuh tegap dan berseragam tentara dgn tanda pangkat bintang di bahunya masuk dan berkata rupanya anda juga penggemar kami (tentara) maka rasakanlah kami,salah satu dari ketiga prajurit ini mengambil cemeti yang disimpan dibalik lemari, kemudian cemeti itu diserahkan kepada Pak Jendral, tanpa basa basi Pak Jendral mencambuk dengan kekuatan penuh ke salah satu dari prajurit yg terpasung, cambukan pertama ini mengoyak kulit yg berwarna coklat bagian punggung si prajurit, suara pekik dari prajurit itu terdengar dengan jelas namun si Jendral tak perduli dan cambukan makin keras dihunjamkan ke punggungnya, si prajurit kali ini tak bersuara lagi rupanya di telah pingsan, dasar prajurit loyo baru dua kali cambukan sudah pingsan, baiklah lepaskan dia dan kamu, Pak Jendral menunjuk salah satu prajurit yg masih berseragam lengkap kemudian berkata “ lepaskan semua seragam dan pelengkapanmu gantikan siloyo itu tapi supaya kamu tidak bisa bersuara saya harap bungkam mulutmu dengan kaos kakimu, demikian juga dengan rekanmu yg telah dipasung ini bantu Dia membungkam mulutnya salah satu prajurit yg belum disiksa itu spontan tanpa di perintah oleh kapten maupun jendral mengambil kaos kakinya yg telah dibuka sebelum dia dipasung, dengan jinak dan tanpa perlawanan si prajurit membuka mulutnya dan seakan akan sepasang kaos kakinya di telen dengan lahap sementara si prajurit pingsan itu masih tidah sadarkan diri dan dibiarkan tergeletak dilantai, saya yg melihat itu semua menjadi teransang namun juga terkesan jorok tetapi dihatiku ingin sekali mencium kaos kaki mereka, entah apa bau dan rasanya, setelah selesai di bungkam dan dipasung maka Pak Jendral memulai lagi cambukannya kali ini dicambuk bergantian dan memang karena mulut terbungkam maka tidak ada suara terdengar, namun punggung kedua prajurit itu bagaikan lukisan abstrak yang tak bermakna, masing masing prajurit mendapatkan jatah cambukan 10 kali jadi total cambukan Pak Jendral kali ini adalah 20 kali ke punggung prajurit tamtama itu, setelah itu cemeti di serahkan ke Pak Kapten, Pak kapten lebih suka mencambuk bagian depan prajurit tetapi bagian depan harus hati hati karena biji peler prajurit harus dijaga keamanannya mungkin karena takut bila biji peler rusak maka akan mengakibatkan tidak bisa menghasilkan sperma yg optimal dan kemungkinan si Prajurit bisa impoten, pak kapten mengayunkan cemetinya dengan santai tampaknya sih tidak terlalu kuat namun sarsarannya memang luar biasa karena sasarannya mendekati bagian kemaluan si prajurit dan kulit bagian yg tercambukpun menjadi biru dan tidak lama kemudian bercak darah mulai keluar, saya melihat dengan kagum karena mereka sangat tangguh, salah satu dari prajurit yg belum disiksa mungkin karena takut sehingga kencing dicelana dan diketahui oleh Pak jendral sehingga Pak Jendral marah sekali, dasar banci mana kontolmu, kita kebiri saja masa Cuma melihat orang dicambuk anda bisa ketakutan hingga kencing dicelana, jadi cewek saja kamu. Sementara Pak kapten masih terus mencambuk karena cambukannnya belum mencapai 10 kali, Pak Jendral menghukum si Parjurit kencing ini dengan mensodomi si prajurit ngompol ini, sekarang buka celanamu, pegang besi didinding itu dan tunggingkan pantatmu, cepat. Si prajurit ngompol itu tidak bisa berbuat apa apa, karena mulut belum dibungkam maka keluarlah suara mendesis, mungkin karena pertama kali maka terasa perih, pak Jendral makin berang dan sodomi dihentikan kemudian prajurit ini diperintahkan untuk membungkan mulutnya dgn kaos kakinya sendiri sama dengan rekan lainnya, sekarang si prajurit yg akan melanjutkan anal sexnya ini hanya memakai baju dan topi tetapi celana loreng celana dalam kaos kaki dan sepatu bot si prajurit telah dilucuti, dia ingin membuka baju seragamnnya namun dilarang oleh pak jendral bejat itu. Pak jendral suka dengan bau keringat basi yg menempel dibaju seragamnya, menurut Jendral mereka telah satu minggu tdk mandi, jadi bisa anda bayangkan betapa baunya seragm mereka.Siksaan anal yang tertunda itupun dilanjutkan,Prajurit yg masih belum disiksa hanya tinggal satu mungkin karena takut atau stess sehingga ingin melarikan diri sementara Pak Kapten telah selesai mencambuk kedua prajurit sialan itu pun mulai memperhatikan si prajurit yg masih berseragam lengkap ini, mengetahui hal itu segera si kapten segera mengeluarkan perintah berhenti! Si prajurit rupanya tak perduli dengan perintah dan mencoba membuka pintu kamar siksaan itu, namun malang bagi prajurit sialan itu karena pintunya terkunci dan tidak ada kunci yg tergantung disana Pak Kapten segera melayangkan tinju ke pundak dan jatuhlah sang prajurit malang itu, satu persatu tinju dari Pak Kapten melayang di muka dada perut dan tempat lainnya si prajurit tak berdaya, hidungnya mengeluarkan darah dan duduk terkapar pasrah, Pak Jendral tidak perduli dgn semua itu dan menikmati anal seknya, sementara aku hanya duduk diam terpaku menyaksikan adegan ini, rupanya Pak Jendral tidak melupakan aku, hei bocah tengik si tukang AC, apa kamu mau disiksa ? tanya Pak Jendral, aku tak berani bersuara namun kepalaku menggeleng, dan aku melihat situasi di ruang itu sungguh mengerikan, dimana seorang prajurit pingsan karena tidak bisa menahan sakitnya cambukan, dua orang terpasung dan sekarang dalam posisi lunglai menahan sakit, satu lagi menahan sakit karena di sodomi dan satu lagi terkapar lemah dgn hidung berdarah, berarti sekarang sasarannya adalah ke saya. Kemudian suara Jendral kembali terdengar, hei bocah tengik aku tidak akan menyiksamu, cukup Kapten saja yg mengurusmu, Pak Kapten tanpa diperintah secara resmi segera menghampiri aku, pertama tau dia mencium bau yg melekat di badan ku, kemudian berkata “tidak ada bau tentara, aku tidak bisa menghajarnya” kemudian Pak Jendral yg sedang anal, memang sungguh luar biasa, mungkin sudah 30 menit namun masih tidak memuncratkan sperma kasihan sekali si prajurit, perkiraanku sebentar lagi pasti keluar rupayanya benar, namun siksaan bagiku dimulai dari perintah dari pak kapten supaya saya memakai seragam para prajurit yg telah mereka buka agar aroma tubuhku mirip aroma tentara, pakaian yg kukenakan ku buka sendiri dan kuganti dgn seragam mereka, tubuhku tak setegap mereka namun pas sekali dari topi hingga sepatu untung masih ada kaos kaki yg belum basah oleh mulut para prajurit itu karena perintah bungkaman mulut dari sang Jendral yaitu kaos kaki milik si prajurit loyo yang pingsan, sayang diruangn itu tidak ada cermin jadi saya tidak bisa melihat kegagahku namun aroma dari seragam itu sungguh menyengat apalagi kaos kakinya,apakah prajurit harus bau ? baru disebut dengan bau prajurit?? Gue juga bingung jadinya tiba tiba jotosan keras mengenai punggungku membuat aku terhempas ke lantai sakit sekali rasanya, hei prajurit gadungan sialan ngapain kamu kemari. Sekarang ayo layani kami, tendangan mengenai pantatku dan untuk kedua kalinya aku terhempas jatuh dgn kasar celanaku di buka paksa dan lobang pantatku diisi oleh kontol bejatnya itu, apa daya aku hanya bisa meraung raung kesakitan tapi nikmat, rupanya mereka tidak suka mendengar suara waktu ml maka mulutku juga di bungkam oleh kaoskaki yg kupakai tadi, akhirnya selain tau baunya sekarang aku juga merasakan rasanya nikmatnya kaoskaki tentara itu,bau dan saya tak tau menjelaskan rasanya, tapi ada kegembiraan kecil dihatiku, bisa merasakan semua itu, rupanya si Kapten tak setahan si Jendral, akhinya sperma yg ditahannya muncrat dengan derasnya ke dalam lubang pantatku, Pak Jendral selain kejam juga berbaik hati si prajurit loyo akhirnya telah bangun namun pak Jendral memerintahkan dia untuk mengemut kontolku, mau tidak mau si prajurit harus turut pada perintah atas, setelah 10 menit akhirnya lahar hangat yg tak bisa lagi ku bendung tupah ke mulut si prajurit botak yg dalam posisi jongkok didepanku, kedua prajurit yg terborgol tidak mendapatkan siksaan seksual mereka Cuma mendapat siksaan badan tetapi kontol mereka juga turut ngaceng, akhirnya mereka diturunkan dan kelima prajurit itu mendapatkan lagi 2 kali hadiah lecutan yaitu satu dari Pak jendral yg satu lagi dari Pak kapten, sebelaum di cambuk segala atribut kaos atau lain lainnya yg masih menempel di bada prajurit harus ditanggalkan, maka sekarang bukan lagi 2 orang prajurit yg telanjang tetapi semuanya kecuali Pak Jendral, kapten & aku, ruangan yg tadinya bersih sekarang berubah menjadi kotor dimana darah, air kencing, pejuh, keringat berceceran di lantai belum lagi bau prajurit yg seperti bau anjing kampung yg tidak pernah mandi dan AC yg kuperbaiki tadi tidak pernah dihidupkan lampu yg dinyalakan juga tidak terang, nuansa di kamar tersebut 100 % adalah nuansa tempat penyiksaan yg sadis. Kemudian Pak Jendral berkata “ yg tadi Cuma siksaan tahap awal sekarang siksaan baru akan dimulai, aya bersiap, semuanya berdiri satu persatu dilecut lagi, sekarang tubuh kedua tamtama yg telah dilecut dari tadi babak belur mereka tidak disiksa lagi melainkan merka disuruh saling ML dalam posisi 69, dan ketiga prajurit lainnya diperintahkan berdiri dan diam di tempat untuk menerima lecutan badan dari jendral dan kapten, karena keadaan di ruangan penyiksaan itu sangat lembab maka si Kapten akhirnya melepaskan seragam yg menempel dibadannya, tidak lama kemudian si Jendral pun menanggalkan baju kebesarannya. Dan aku tanpa di perintah juga menanggalkan semua yg kukenakan.

Kami semua akhirnya bebas dari segala atribut dan derajat, Pak Jendral & Kapten juga jadi lebih bersahabat perintah perintah tidak lagi keluar dari mulut mereka, akhirnya menjadi sebuah atraksi sex group yg seru, masing masing saling mengemut dan diemut, saliong mencoblos dan juga dicoblos, pak Jendral sangat lihai dan tahan lama Pak Kapten juga hebat dan memiliki stamina yg luar biasa, sementara kelima prajurit kebanyakan menjadi objek bagi mereka, aku juga menikmati mereka salah satu prajurit mencoblos anus ku, seorang lagi mengoral dan Pak kapten sedang miss dengan mesra, di tubuh pak Kapten juga ada seorang prajurit yg sedang dicoblos pak kapten sedangkan pak Jendral sedang kissing dengan dasyat dengan seorang tamtama dan menunggangi seorang prajurit kedua prajurit yg sedang dianal oleh Kapten dan Jendral juga saling kissing dan Prajurit yg mencoblos lubang anusku memainkan kontol prajurit yg kucoblos, tak terbayangkan dan tak terkatakan suasana waktu itu akhirnya tiga orang prajurit telah muncrat dan mulai terlihat kelelahan sementara 2 prajurit masih sibuk, sementara itu aku pun mengeluarkan lahar kesayanganku entah yg keberapa kalinya disusul oleh 2 orang prajurit yg akhirnya muncrat, Pak Kapten dan Jendral mengeluarkan isi buah pelernya pada waktu bersamaan, akhirnya semuanya kecapaian dan terbujur kaku.

Karena Pak Jendral dan Kapten telah mengenakan seragam kebesaran mereka maka semuanya kembali ke dunia militer, dimana perintah, teriakan, jotosan dan makian bermunculan pak kapten meneiakkan “ dasar Prajurit pemalas, cepat berpakaian jika ada musuh didepan kalian sudah tewas, pecut dihunjamkan ke tubuh tubah coklat yg masih muda muda, semuanya kelalapan dan sigap sekali memakai celana dalam, kaos dalam, baju loreng, celana loreng, kaos kai walaupun basah oleh ludah tetap dipakai tanpa dihiraukan akhinya semua pernak pernik atribut dll telah terpasang dan dalam keadaan posisi sia, kelimanya berbaris, seakan akan menjadi anjing jinak didepan tuannya.

Akhirnya mereka tidak disiksa lagi dan atas nasehat dari Pak jendral bahwa seorang tentara harus lebih ganas harus lebih jeli dalam menerima siksaan, karena lebih baik mandi keringat, mandi pejuh dll dari pada mandi darah di tangan musuh.maka diharapkan untuk latihan berikutnya akan lebih kejam dan sadis. mereka diantar oleh kapten keruang sebelah, sedangkan aku belum diijinkan pulang.

Terakhir aku diperintahkan untuk melayani nafsu pak Jendral berkali kali, memang tanpa cambuk tapi permainan dari pak jendral sungguh sangat kasar, badanku babak belur, namun terasa sungguh mengesankan, badanku letoi, terasa susah berjalan. Akhirnya aku keluar dari ruangan penyiksaan itu untuk kembali pulang rupanya di ruang sebelah terdengar suara teriakan kecil, dan kuintip dari lubang kunci dan terlihat kelima tamtama mudaberkulit coklat tergantung ketat dan dicambuk oleh Kapten sialan tadi,setelah dipikir pikir itu sih lemih mirip ruang siksaan manusia homo, bukan penggemblengan. apakah Jendral tadi homo atau bisex? Sisersan rupanya masuk dan melihat pakaianku yg lusuh dan tak karuan segera menghampiri dan mengatakan waktunya untuk pulang, sewaktu mengantar sisersan berterus terang “ inilah Jendral kami. Kami semua selalu disiksa dan dilecehkan dengan orientasi sex yg cenderung homosex”. Aku segera menanggapi, “jadi anda juga sering mengikuti latihan yg seperti tadi?” Jika Kapten tidak di tempat aku adalah pengganti Kapten, jawabnya. Ok lah sampai jumpa semoga aku diundang lagi untuk mengikuti penggemblengan prajurit tadi dan semoga bisa bertemu anda. Terima kasih. Ingat ya Budi service Electronik.
© 2009 - Pustaka Orang Dewasa | Design: Choen | Pagenav: Abu Farhan Top